Remaja putri sangat rentan terhadap anemia karena kurangnya asupan zat besi. WHO (2019) menyatakan angka kejadian anemia remaja putri dan wanita usia subur di dunia sebesar 81,5 %. Remaja putri yang mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (Kemenkes, 2021) masih belum mencapai target yaitu 35,68% dari target Kementerian Kesehatan sebesar 52%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan jumlah remaja putri yang mengalami anemia sebesar 33,7%. Berdasarkan data cakupan remaja putri yang minum tablet tambah darah pada bulan April 2024 di Puskesmas Paccerakkang sebesar 70,8%. Cakupan ini masih jauh dari nilai target yaitu 100%. Diperlukan strategi dan kegiatan dalam meningkatkan kepatuhan remaja putri mengonsumsi tablet tambah darah dengan cara melakukan peningkatan pengetahuan dan sikap melalui penyuluhan gizi. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mengenai konsumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemia pada remaja. Tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu di SMP Negeri 35 Makassar. Waktu pelaksanaan kegiatan pengabmas tanggal 31 Juli 2024. Penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk ceramah interaktif dan praktik langsung konsumsi tablet tambah darah, menggunakan media leaflet dan banner. Sasaran kegiatan penyuluhan adalah siswi kelas VII di SMP Negeri 35 Makassar. Jumlah sasaran sebanyak 40 orang. Hasil kegiatan pegabdian masyarakat, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, diamana sebelum penyuluhan hanya 4 siswi (10%) yang menjawab soal dengan benar, dan setelah penyuluhan semua siswi 40 (100%) menjawab soal dengan benar. Terjadi peningkatan/perbaikan sikap, diamana sebelum penyuluhan hanya 30 siswi (75%) yang menunjukkan sikap baik, dan setelah penyuluhan semua siswi 40 (100%) menunjukkan sikap baik. Program ini memberikan dampak langsung terhadap peningkatan literasi gizi dan kesadaran akan pentingnya pencegahan anemia di kalangan remaja putri. Kata kunci: Anemia, Penyuluhan gizi, Pengetahuan, Sikap