Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROLANIS ON THE SPOT UNTUK MENINGKATKAN CAPAIAN STANDART PELAYANAN MINIMAL PENYAKIT TIDAK MENULAR Ishak, Ishak; Ashadi, Hisam; Suhita, Byba Melda
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 2 No. 5 (2023): Volume 2, Nomor 5, Oktober 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang ditemukan di Krucil Kabupaten Probolinggo adalah terjadi penurunan capaian Program Penyakit Tidak Menular (PTM) yaitu hipertensi dan diabetes melitus sehingga mempengaruhi Capaian Standart Pelayanan Minimal Puskesmas yang seharusnya target 100% menjadi 27%. Tujuan kegiatan PKM ini adalah menyusun upaya peningkatan capaian peningkatan program penyakit tidak menular (PTM). Identifikasi masalah pada penelitian ini menggunakan analisa diagram fishbone, penentuan prioritas masalah dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dan analisa dampak usaha serta identifikasi strategi untuk menentukan rencana intervensi dengan 5W + 2H. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan capaian angka program penyakit tidak menular (hipertensi dan diabetes mellitus) di Puskesmas Krucil probolinggo yang menjadi prioritas penyelesaian adalah kebiasaan masyarakat berkunjung ketempat layanan kesehatan kalau sedang sakit, media informasi masih kurang,tempat layanan sulit dijangkau dan metode pengobatan monoton. Berdasarkan hasil analisa fishbone, USG, dan analisa dampak usaha, implementasi stategi yang dapat diterapkan adalah membuat media sosialisasi lewat media elektronik tentang PTM di media youtube, mendekatkan pelayanan dengan membentuk Prolanis On The Spot di 14 desa, memberikan metode komplementer akupunktur dan rendaman kaki herbal lokal “kakiku manis kakiku sayang”. Evaluasi dari strategi yang telah dilakukan adalah dengan mengoptimalkan monitoring dan feedback capaian Program PTM setiap bulan lewat pertemuan mini lokarkarya dan mutu bulanan. Hasil capaian sebelum dan sesudah adanya intervensi menunjukan angka yang memuaskan karena pelayanan kesehatan penderita hipertensi sebesar 133% dan Pelayanan Penderita DM sebesar 266% jadi sudah diatas 100% dari yang di targetkan SPM
PENANGANAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DENGAN METODE RINDU BUAH HATIKU PADA BAYI PASCA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Ashadi, Hisam; Suhita, Byba Melda
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 2 No. 5 (2023): Volume 2, Nomor 5, Oktober 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan bayi berat lahir rendah merupakan permasalahan kesehatan yang serius yang harus menjadi perhatian. Hal ini dikarenakan BBLR yang terjadi pada bayi berpotensi menjadi pemicu terjadinya kematian bayi. Tingginya angka kematian bayi yang terjadi menjadikan pemangku kebijakan di Indonesia menerapkan beragam kebijakan untuk mengatasi permasalahan BBLR secara hulu dan hilir. Pada wilayah kerja Puskesmas Krucil Kabupaten Probolinggo, angka kejadian BBLR cukup tinggi. Kondisi ini tidak terlepas dari karakteristik yang dimiliki oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Krucil Kabupaten Probolinggo itu sendiri. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai perawatan bayi dengan BBLR, kondisi lingkungan yang cukup ekstrim serta beragam keterbatasan lainnya yang dimiliki masyarakat menjadikan bayi dengan BBLR yang dilakukan perawatan di rumah seringkali mengalami komplikasi yang berujung dengan kematian bayi. Dari permasalahan komplek yang muncul akibat dari BBLR tersebut Puskesmas Krucil telah membuat suatu terobosan dimana setiap bayi BBLR yang telah selesai dirawat inap di NICU Rumah sakit harus kembali dirawat di puskesmas hingga berat badannya mencapai 2500 mg. Terobosan dari Puskesmas Krucil tersebut dikenal dengan nama RINDU BUAH HATIKU Atau Rawat Inap Dulu Buat Aku Hangat Hingga Aku Tidak Hipotermi di Puskesmas Krucil. Dalam evaluasinya kegiatan ini telah mampu menekan angka kematian bayi akibat BBLR sampai ketitik 0. Tujuan residensi ini secara umum adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis penanganan bayi dengan BBLR menggunakan metode rindu buah hatiku pada bayi pasca rawat inap di rumah sakit. Dari hasil pelaksanaan kegiatan didapatkan bahwasanya program RINDU BUAH HATIKU sudah mulai berjalan normal kembali pasca pandemic covid-19 dimana masyarakat dan berbagai komponen yang terlibat didalamnya antusias untuk memberikan kontribusi mereka dalam upaya pencapaian zero AKB di wilayah kerja Kabupaten Probolinggo