Shawwir, Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KONFLIK ANTAR WARGA DI KECAMATAN PULAU TERNATE (Studi Tentang Negosiasi Tapal Batas Antara Kelurahan Sulamadaha Dan Kelurahan Takome) Noviyanti, Vivi; Shawwir, Muhammad
JURNAL GOVERNMENT OF ARCHIPELAGO - JGOA Vol 3 No 2 (2022): JGOA Volume 3 Nomor 2 September 2022
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab konflik tapal batas antara kelurahan Sulamadaha dan kelurahan Takome dan bagaimana proses negosiasi yang di bangun oleh kelurahan Sulamadaha dan kelurahan Takome dalam mengatasi konflik tapal batas tersebut. Untuk menelusuri dan memahami masalah yang yang dijadikan fokus penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe deskripsi guna memperoleh gambaran yang jelas mengenai karakteristik maslah yang diteliti. Teknik pengambilan data yang pakai dalam penelitian ini adalah teknik obsevasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Sedangkan sumber data yang diperoleh melalui informen sebanyak 8 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa, penyebab konflik tapal batas yang terjadi antara kelurahan Sulamadaha dan kelurahan Takome adalah melalui pembuatan jalan masuk untuk pembangunan jembatan pelabuhan laut Pulau Hiri, yang sekarang menjadi salah satu tempat wisata permandian di Kota Ternate, yang di kenal dengan sebutan pantai jikomalamo. Proses negosiasi yang di bangun dari pihak kesultanan Ternate yang mempertemukan antara kedua belah pihak dari kelurahan Sulamadaha dan kelurahan Takome dengan cara menawarkan tiga opsi yang terkait dengan tapal batas yang disengketakan. Tidak mendapatkan titik temu yang pasti dalam menentukan batas wilayah antara kedua kelurahan, dikarenakan kedua kelurahan yang saling mengklaim dan mempertahankan batas wilayah masing-masing, sehingga pihak Kesultanan Ternate menyerahkan masalah konflik tapal batas antara kedua kelurahan ini ke pemerintah Kota Ternate.