Background: Dismenorea adalah keluhan ginekologis tersering pada remaja putri dan berdampak pada kehadiran sekolah, konsentrasi belajar, serta kualitas hidup. Kegiatan pengabdian masyarakat ini didasarkan pada prevalensi dismenore (nyeri haid) yang tinggi yakni sebanyak 85,19% siswi di siswi MTs Darul Ulum Palangka Raya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswi tentang kesehatan reproduksi, mereduksi intensitas dismenore melalui intervensi non-farmakologis, dan merevitalisasi fungsi Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai pusat layanan dan informasi kesehatan di lingkungan sekolah. Metode: Kegiatan ini mengimplementasikan program SEHATI (Senam Haid Anti Nyeri) dengan pendekatan metodologis yang terstruktur, meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan media berbasis teknologi (video tutorial, modul digital), pendampingan, dan evaluasi. Responden pada penelitian ini adalah seluruh siswi yang berjumlah 126 di MTs Darul Ulum. Keberhasilan program senam ini diukur menggunakan kuesioner pre-dan post-test dan diuji mengunakan aplikasi SPSS untuk melihat keefektifannya. Hasil: Hasil menunjukkan capaian positif. Uji Wilcoxon pada intervensi tidak signifikan, kontrol tidak berubah (p=1,00), dan perbandingan post intervensi vs kontrol dengan Mann–Whitney juga tidak signifikan. Implementasi SEHATI terlaksana dan menunjukkan indikasi manfaat praktis (pergeseran distribusi ke kategori nyeri lebih ringan). Kesimpulan: Program ini telah dilaksanakan dan memberikan dampak pada penurunan nyeri haid pada siswi di MTs. Rekomendasi untuk pihak mitra adalah program ini dimasukkan kedalam program tetap di UKS.Â