PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bagian perakitan kabel listrik. Pada department powercord ditemukan masalah berupa penumpukkan bahan di beberapa stasiun kerj yang menyebabkan ketidakseimbangan beban kerja antar operator sehingga tidak tercapainya target produksi. Penelitian ini bertujuan menentukan waktu baku proses perakitan kabel listrik pada operator produksi di PT. XYZ serta menghitung jumlah tenaga kerja operator tepat. Penelitian ini menggunakan metode Work Load Analysis (WLA) dan Work Force Analysis (WFA). Metode WLA menganalisis beban kerja tiap stasiun, sedangkan WFA menentukan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja tersebut. Hasil menunjukkan dari seluruh 10 stasiun kerja pada stasiun inner connector, inner plug, crimping plug, crimping connector, molding 1, molding 2, hippot 1,molding connector, hippot 2, dan binding memiliki waktu baku > 132,21 detik maka terdapat nilai WLA sebesar > 1,42, mengindikasikan beban kerja melebihi kapasitas ideal tenaga kerja, sehingga terjadi kelebihan beban konsisten. Perhitungan WFA memiliki nilai > 1,559 hal ini mengungkapkan kebutuhan 2 orang operator per stasiun, total 20 orang untuk 10 stasiun, sedangkan tenaga kerja aktual hanya 10 orang. Kondisi ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja 50%, mengakibatkan sistem kerja belum optimal. Penelitian menyimpulkan perlu perbaikan jumlah tenaga kerja, standarisasi metode kerja, pengaturan ulang distribusi beban, serta pengawasan absensi dan efisiensi guna meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi di PT. XYZ.