Harga diri (self-esteem) dan kecemasan merupakan dua aspek psikologis yang saling terkait dan memengaruhi perkembangan siswa sekolah menengah. Artikel ini bertujuan untuk melaporkan penelitian tengtan harga diri siswa, kecemasan siswa, serta apakah terdapat hubungan yang signifikan antara harga diri dan kecemasan di kalangan siswa sekolah menegah di Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 113 siswa yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk menganalisis data, digunakan perhitungan nilai rerata (mean score) serta uji Koefisien Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Tingkat harga diri siswa memiliki skor rata-rata sebesar 2,25. Berdasarkan hasil tersebut, tingkat harga diri siswa dikategorikan dalam tingkat sedang. (b) Tingkat kecemasan siswa memiliki skor rata-rata sebesar 2,60. Berdasarkan hasil tersebut, tingkat kecemasan siswa juga dikategorikan dalam tingkat sedang. (c) Hasil perhitungan nilai signifikansi (p) sebesar 0,00 dan koefisien negatif (r = -0,29) menunjukkan bahwa hipotesis alternatif diterima bahwa terdapat hubungan yang signifikan yang negatif antara harga diri dan kecemasan siswa. Dengan demikian, penelitian ini mengonfirmasi adanya hubungan negatif antara tingkat harga diri dan kecemasan siswa, yang berarti bahwa semakin tinggi harga diri siswa, semakin rendah tingkat kecemasan yang mereka rasakan, dan sebaliknya. Temuan ini dapat memberikan wawasan bagi pendidik, orang tua, serta praktisi pendidikan dalam mengembangkan strategi untuk meningkatkan harga diri siswa agar mengurangi tingkat kecemasan mereka di lingkungan akademik maupun sosial.