Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK JALUR GANDA MOJOKERTO – SEPANJANG JGMS-10 DENGAN METODE HAZOP DAN BOWTIE Pratama, Dicky Cahya; Susapto, Susapto; Arystianto, Deni Putra
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 5 No. 1 (2024): EDISI MARET
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jos-mrk.v5i1.3679

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja di sektor kontruksi sangat dibutuhkan karena memiliki risiko yang tinggi. Hal inilah yang menjadi alasan betapa pentingnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini memilih sektor kontruksi Jalan Kereta yaitu jalur Ganda Mojokerto – Sepanjang Paket JGMS-10 dengan Metode Hazop dan Bowtie sebagai fokus penelitian. Tujuan Skripsi ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan apakah Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja (SMK3) Proyek Jalur Ganda Mojokerto – Sepanjang Paket JGMS-10 sudah berjalan dengan baik, mengetahui kendala serta pencegahan yang dihadapi serta mengidentifikasi risiko bahaya yang terjadi di proyek ini. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui kuesioner lalu diolah dengan software IBM SPSS 25 dan metode scoring. Untuk identifikasi risiko bahaya menggunakan Metode Hazop lalu divisualisaikan dengan Metode Bowtie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek tersebut telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan total keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Proyek Jalur Ganda Mojokerto-Sepanjang Paket JGMS-10 mencapai nilai 90.27% yang menunjukkan bahwa penerapaan SMK3 berjalan dengan sangat baik. Terdapat hambatan antara lain Penggunaan Alat Pelindung Diri, Pemantauan Kesehatan serta Rendahnya Kepemimpinan ahli K3 dan Komitmen dalam penerapan K3 bagi para pekerja. Dari hasil identifikasi menggunakan Metode Hazop dan Bowtie didapatkan risiko kecelakaan kerja yang termasuk dalam beberapa kategori yaitu ekstrim, tinggi dan sedang. Terdapat kegiatan yang memiliki indikasi bahaya seperti alat tertabrak kereta, terjatuh ke galian, tertimpa material dan tertusuk material, sehingga didapat risiko dominan beserta penyebab, dampak, dan pengendalian risikonya. Berdasarkan hasil perhitungan biaya K3 didapat nilai sebesar Rp. 227,196,800