Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN SMK3 DALAM PEMBANGUNAN GEDUNG D PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG KARNO DI KOTA BLITAR Pratama, Rizaldy Rizky Akbar; Alfriandi, Muhammad Rivo; Arystianto, Deni Putra
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 5 No. 2 (2024): EDISI JUNI
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jos-mrk.v5i2.4160

Abstract

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan standarisasi keselamatan dalam dunia kerja terutama konstruksi untuk menjamin keselamatan para pekerja dari resiko yang mungkin terjadi. Penerapan SMK3 di Indonesia terbilang rendah. Menurut data BPJS rentang Januari hingga November 2022 terdapat sebanyak 265.334 kasus kecelakaan kerja diberbagai bidang, sebagian besar data tersebut merupakan kecelakaan dibidang konstruksi. Jurnal ilmiah ini membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, memberikan pemahaman tentang betapa pentingnya menjaga kesejahteraan pekerja di berbagai industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan SMK3 yang sudah ada dengan solusi untuk tantangan yang dihadapi, dengan tujuan akhir untuk mengusulkan pendekatan inovatif guna meningkatkan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu pengambilan sample dilakukan secara langsung dengan observasi lapangan. Nantinya akan dilakukan analisis komprehensif pada setiap pekerjaan yang di observasi untuk mengetahui resiko yang mungkin ditimbulkan. Lokasi penelitian yang diobservasi adalah proyek pembangunan Gedung D Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang berada di Jalan Kalasan No 1, Bendogerit, Kec. Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui penerapan SMK3 pada proyek pembangunan Gedung D Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Hasil dari analisis ini adalah ditemukannya bahwa kendala penerapan SMK3 pada para pekerja (tukang) yang minim. Para pekerja menganggap bahwa peralatan Alat Perlindungan Diri (APD) bukanlah kebutuhan pokok pada saat bekerja, dan merasa kurang nyaman menggunakan APD pada saat melakukan pekerjaan di lokasi konstruksi. Meskipun sudah dipersiapkan APD oleh pihak kontraktor, para pekerja sudah terbiasa bekerja tanpa menggunakan APD.