Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN THE PREMIERE MTH-LRT CITY TEBET Suhaili, Sady; Sakti, Radhia Jatu Noviarsita; Lydianingtias, Diah
Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOS-MRK) Vol. 6 No. 1 (2025): EDISI MARET
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jos-mrk.v6i1.6145

Abstract

Pembangunan LRT membuka peluang bagi pengembang properti untuk mengembangkan hunian vertikal modern seperti proyek Apartemen The Premiere MTH-LRT City Tebet. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui kelayakan pembangunan apartemen berdasarkan aspek teknis, pasar dan pemasaran, serta finansial. Data yang dibutuhkan adalah site plan, gambar kerja, RAB, dan suku bunga. Analisis kelayakan teknis berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2022. Analisis kelayakan pasar dan pemasaran berdasarkan tipe unit apartemen yang diminati. Analisis kelayakan finansial berdasarkan parameter NPV, IRR, BCR, PP, dan PI. Analisis sensitivitas berdasarkan berbagai faktor perubahan. Hasil analisis kelayakan teknis dikatakan layak dengan diperoleh nilai fungsi penunjang seluas 2.116,69 m², KDB sebesar 43,42%, KLB sebesar 5,62%, KTB sebesar 54,81%, dan KDH sebesar 26,23%, GSB sepanjang 10 meter terhadap GSJ, ketinggian bangunan setinggi 67,9 m, sumur resapan seluas 154,45 m², dan kolam resapan sebesar 75 m³. Hasil analisis kelayakan pasar dan pemasaran dikatakan layak dengan diperoleh tipe unit apartemen yang diminati calon pembeli adalah tipe studio, diikuti tipe 1BR dan 2BR. Hasil analisis kelayakan finansial dikatakan layak dengan diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 49.357.974.016,67; IRR sebesar 31,44%; BCR sebesar 1,07; PP dalam waktu 4 tahun 7 bulan; dan PI sebesar 2,40. Hasil analisis sensitivitas menyatakan bahwa proyek ini menjadi tidak layak apabila kenaikan biaya pengeluaran ≥ 7,4%; penurunan biaya pendapatan ≥ 6,9%; kenaikan biaya konstruksi ≥ 26,8%; penurunan jumlah unit terjual ≥ 14,8%; kenaikan harga unit apartemen 15,7%; perubahan tingkat suku bunga WACC 31,5%, dan perubahan persentase modal tidak sensitif.