Devi Alhayatun Nufuz
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Digital Marketing Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Di PT Benih Citra Asia Devi Alhayatun Nufuz; Ulfiatun Nadiroh; Abdul Wadud Nafis
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 3 (2025): Menulis - Maret
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i3.11

Abstract

Pemasaran digital telah menjadi strategi utama dalam meningkatkan penjualan produk di era digital yang semakin kompetitif. PT Benih Citra Asia menerapkan berbagai strategi digital marketing untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan kesadaran merek, dan membangun loyalitas pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan strategi digital yang meliputi pemasaran melalui media sosial, optimasi mesin pencari (SEO), serta pemanfaatan berbagai platform digital lainnya dalam meningkatkan penjualan produk. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus di PT Benih Citra Asia. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan pihak perusahaan, serta analisis performa media sosial dan strategi pemasaran digital yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial seperti Instagram dan TikTok memiliki dampak positif dalam menarik perhatian dan interaksi pelanggan, terutama di kalangan generasi milenial. Selain itu, strategi SEO yang diimplementasikan berhasil meningkatkan visibilitas produk dalam pencarian online, yang berdampak pada peningkatan jumlah calon pembeli. Dengan penerapan strategi digital marketing yang tepat, PT Benih Citra Asia mampu bersaing di pasar yang semakin dinamis serta meningkatkan performa bisnis secara berkelanjutan. Studi ini menegaskan pentingnya integrasi media sosial dan teknik digital marketing lainnya untuk mendukung pertumbuhan bisnis, membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, serta memperkuat daya saing perusahaan di era digital.
Strategi Efektif Dalam Manajemen Perubahan: Membangun Ketahanan Organisasi Di Era Digital Devi Alhayatun Nufuz; Muhammad Hadyanshah Mahendra; Abdullah Faqih; Nurul Setianingrum
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 6 (2025): Menulis - Juni
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i6.388

Abstract

Transformasi digital telah menjadi keharusan strategis bagi organisasi di tengah era disrupsi teknologi dan perubahan pasar yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam strategi manajemen perubahan yang efektif dalam mendukung transformasi digital dan membangun ketahanan organisasi yang berkelanjutan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, studi ini menggali secara menyeluruh aspek-aspek sosial, budaya, dan struktural yang mempengaruhi keberhasilan perubahan organisasi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap informan yang relevan, dan dianalisis secara induktif untuk mengidentifikasi tema utama yang muncul dari lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi digital bukan sekadar penggantian teknologi, melainkan melibatkan restrukturisasi menyeluruh pada budaya kerja, pola kepemimpinan, dan struktur organisasi. Tantangan utama yang dihadapi antara lain resistensi karyawan, keterbatasan infrastruktur digital, dan lemahnya pemahaman terhadap urgensi perubahan. Dalam konteks ini, manajemen perubahan perlu bersifat proaktif dan partisipatif, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan sejak tahap perencanaan hingga evaluasi. Kepemimpinan adaptif dan transformasional terbukti memainkan peran vital dalam membentuk visi bersama, menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif, serta meningkatkan daya tanggap organisasi terhadap perubahan. Budaya organisasi yang terbuka terhadap inovasi dan pembelajaran, disertai komunikasi strategis dua arah, menjadi faktor pendukung utama dalam menurunkan resistensi dan meningkatkan akseptabilitas terhadap digitalisasi. Studi ini juga menekankan pentingnya integrasi teknologi yang bertahap dan kontekstual, sehingga proses transformasi dapat berjalan lebih inklusif dan terukur. Studi kasus dari organisasi global seperti Procter & Gamble dan IBM memperkuat temuan ini, sementara contoh kegagalan seperti Kodak dan Nokia memberikan pelajaran penting tentang pentingnya kesiapan budaya dan keberanian untuk berubah. Kesimpulannya, strategi manajemen perubahan yang holistik—yang memadukan aspek teknologi, kepemimpinan, budaya organisasi, dan komunikasi—merupakan kunci dalam membangun ketahanan organisasi di era digital. Organisasi yang mampu menyelaraskan elemen-elemen tersebut akan lebih siap menghadapi disrupsi, serta memiliki kapasitas untuk berkembang secara berkelanjutan dalam lingkungan bisnis yang penuh ketidakpastian. Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi konseptual dan praktis bagi para pemimpin organisasi, pembuat kebijakan, dan pelaku UMKM dalam merancang strategi transformasi digital yang efektif, inklusif, dan berorientasi pada pembelajaran jangka panjang.