Salah satu permasalahan yang sering dialami anak usia prasekolah diantaranya kurangnya komunikasi yang dilakukan secara langsung pada keluarga, teman sebaya dan orang disekitarnya ditandai dengan anak suka menyendiri, minder, menutup diri, serta cenderung menarik diri dari pergaulan sehingga dapat menimbulkan anak tersebut terisolasi dan dapat menurunkan perkembangan interaksi sosial. Literatur bersumber dari database google scholar dan pubmed yang diterbitkan dari tahun 2015 hingga 2020, dan secara manual memilih artikel yang relevan dengan pertanyaan penelitian. Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS framework. Pemberian role playing efektif terhadap perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah dimana melalui kegiatan bermain yang menyenangkan, anak berusaha untuk menyelidiki dan mendapatkan pengalaman yang kaya, baik pengalaman dengan dirinya sendiri, orang lain, maupun dengan lingkungan disekitarnya sehingga dengan demikian mampu meningkatkan interaksi sosial anak tersebut. Jenis kegiatan bermain peran yang diberikan seperti dokter, tukang pos, tukang sayur dimana pelaksanaannya menggunakan alat-alat yang diperlukan seperti ruang tamu, ruang makan, tempat tidur boneka, ruang dapur dan perlengkapannya. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian role playing efektif terhadap perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah. Disarankan agar proses pembelajaran harus dikemas dalam kegiatan bermain. Untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya anak harus diberi kesempatan bermain yang banyak dimana hal tersebut perlahan-lahan akan mengurangi bentuk egoisentris anak dan mampu mengembangkan kemampuan sosialnya.