ABSTRACT Hypertension is a non-communicable disease which is one of the main causes of premature death in the world. The World Health Organization (WHO) estimates that currently theglobal prevalence of hypertension is 22% of the world's total population. Of these sufferers, only less than a fifth try to control their blood pressure (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2019). Based on data (Riskesdas, (2018), it shows that hypertension in Indonesia reaches 34.1%. The number of hypertension sufferers in Indonesia is estimated at 15 million and only 4% are under control. Based on data on the health profile of Central Java province in 2020, hypertension still occupies the largest proportion of all NCDs reported, namely 76.5 percent. Based on the health profile data of Pemalang Regency in 2018, it is known that the prevalence of hypertension in Pemalang Regency reached 59.19% of the total Blood Pressure Measurements. Therefore, appropriate interventions are needed to reduce the number of hypertension which continues to increase in Pemalang district. The aim of this study is to analyze the effect of cupping therapy on reducing blood pressure in hypertension sufferers. The method used in this research uses a pre-experimental design with Quassy Experimental Design. The sample in this study was 30 respondents. The research results were analyzed using the Paired Sample T-Test statistical test. The results of research on the effect of wet cupping therapy on the blood pressure of hypertensive patients showed that the average systolic blood pressure value before and after cupping was 152.80. The average diastolic blood pressure value before 82.93 and after cupping was 79.13. It can also be seen that the P-Value value is 0.000 which means <0.05 so Ho is rejected, so it can be interpreted that there is an influence on systolic and diastolic blood pressure before and after being given wet cupping therapy. And it can be seen that the calculated t value for the systolic blood pressure value before being given cupping therapy and the systolic value after being given it is 5.529> 1.707 as well as for the diastolic blood pressure value before and after being given cupping therapy has a value of 7.466> 1.707, meaning that wet cupping therapy has a significant effect on systolic and diastolic blood pressure. There is an effect of wet cupping therapy on reducing blood pressure in hypertension patients in Bisma Upakara, Pemalang Regency. Keywords: Elderly, WetCupping, BloodPressure, HypertensionABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia. organisasi kesehatan dunia (WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Dari sejumlah penderita tersebut, hanya kurang dari seperlima yang berusaha melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki (Kemenkes RI, 2019). Berdasarkan data (Riskesdas, (2018).menunjukkan bahwa hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%banyaknya penderita hipertensi diIndonesia diperkirakan mencapai15 juta dan hanya 4% yang terkendali. berdasarkan data profil kesehatan provinsi jawa tengah tahun2020 Penyakit Hipertensi masih menempati proporsi terbesar dari seluruh PTM yang dilaporkan, yaitu sebesar 76,5 persen. Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten Pemalang tahun 2018 diketahui bahwa prevalensi hipertensi di KabupatenPemalang mencapai 59.19% dari total Pengukuran Tekanan Darah. Angka tersebut menunjukan bahwa angka kejadian hipertensi di kabupaten pemalang tinggi. Risiko kejadian hipertensi akansemakin meningkat seiring bertambahnya usia.Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang tepat untuk menurunkan angka hipertensi yang terus meningkat pada lansia di Kabupaten Pemalang. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis tentang pengaruh terapi hijamah terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan rencangan Pre-Eksperimental dengan Quassy Eksperiment Design. Sample dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Hasil penelitian dianalisis dengan uji statistik Paired Sample T-Test. Hasil penelitian pengaruh terapi hijamah basah terhadap tekanan darah pasien hipertensi menunjukan bahwa rata-rata nilai tekanan darah sistol sebelum 167,13 dan sesudah di hijamah adalah 152,80. Rata-rata nilai tekanan darah diastol sebelum 82,93 dan sesudah dihijamah adalah 79,13. Dapat dilihat juga bahwa nilai P-Value yaitu 0,000 yang berarti <0,05 sehingga Ho ditolak, maka dapat diartikan bahwa ada pengaruh tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan setelah diberikan terapi hijamah basah. Dan dapat dilihat nilai t hitung untuk nilai tekanan darah sistol sebelum diberikan terapi hijamah dengan sistol setelah diberikan sebesar 5,529> 1,707 begitu juga untuk nilai diastol tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan terapi hijamah memiliki nilai 7,466> 1,707, artinya dengan terapi hijamah basah berpengaruh signifikan terhadap tekanan darah sistol dan diastole. Ada pengaruh terapi hijamah basah terhadap penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi di Bisma Upakara Kabupaten Pemalang. Kata Kunci: Lansia, Hijamah Basah, Tekanan Darah, Hipertensi