Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Scabies Santri Pondok Pesantren Barokatul Ishlah Desa Rantau Karya Ridhwan, Ridhwan; Sari, Novita; Alfredo, Muhammad Fatur; Lestari, Anggi Dwi; Amanda, Natasya Friska; Anisa, Anisa; Azizi, Putri Dwi; Hotimah, Husnul; Samosir, Natalia Ruthanaya; Ansanay, Yahya Esrom; Maharani, Rizki Dini; Nabila, Tasya; Indriani, Dina; Mardhiyah, Rahadatul
BangDimas Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (Juli 2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jppm.v2i2.27714

Abstract

Scabies merupakan salah satu penyakit kulit dengan manifestasi gatal-gatal pada kulit yang disertai dengan bintil-bintil berair yang disebabkan oleh tungau penyebab scabies yaitu Sarcoptes scabei. Scabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit yang sering terjadi di Indonesia. Pondok Pesantren Barokatul Ishlah sebagai salah satu sarana penunjang pendidikan di Desa Rantau Karya saat diobservasi banyak yang mengalami gatal-gatal karena scabies dan banyak yang tidak mengetahui apa itu Scabies. Tujuan dilakukannya pengabdian ini sebagai bentuk program untuk memajukan Desa Rantau Karya menuju desa Sehat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lebih sehat. Pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan melalui media lisan dan pembagian poster kesehatan langsung kepada para santri di Pondok Pesantren Barokatul Ishlah. Penyuluhan kesehatan ini meningkatkan pengetahuan para santri pondok Pesantren Barokatul Ishlah mengenai Scabies dimana tingkat pengetahuan menjadi lebih baik setelah dilakukannya penyuluhan dibandingakan sebelum dilakukannya penyuluhan. Pemberian pendidikan kesehatan penting untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan agar kesehatan senantiasa terjaga dan menjadi lebih baik. Diharapkan di pondok pesantren barokatu Ishlah agar materi kesehatan diberikan secara rutin melalui kurikulum yang membahas khusus mengenai kesehatan.
PENERAPAN INTERVENSI MOBILISASI PROGRESIF LEVEL I TERHADAP TEKANAN DARAH, SATURASI OKSIGEN, DAN FREKUENSI NADI PADA PASIEN KRITIS DI RUANG ICU RSUD RADEN MATTAHER KOTA JAMBI Samosir, Natalia Ruthanaya; Oktarina, Yosi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44160

Abstract

Latar Belakang: Pasien kritis yang berada di ICU membutuhkan aktifitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan status hemodinamik dan morbiditas pasien. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk melakukan aktifitas fisik adalah mobilisasi progresif Level I. Mobilisasi progresif level 1 berpengaruh dalam meningkatkan pengembangan diafragma, meningkatkan kontraksi otot jantung, serta meningkatkan aliran udara yang akan memberikan pengaruh pada status hemodinamik pasien. Metode: Rancangan karya ilmiah akhir ners ini menggunakan desain studi kasus (case study). Subjek yang digunakan adalah 2 pasien kritis dengan penurunan kesadaran dengan nilai RASS -5. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan melihat perubahan tekanan darah, saturasi oksigen serta frekuensi nadi sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Hasil: Pada kedua pasien didapatkan adanya peningkatan pada tekanan darah, saturasi oksigen, dan frekuensi nadi setelah diberikan mobilisasi progresif level I. Kesimpulan: Penerapan mobilisasi progresif level 1 pada pasien kritis dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan untuk memperbaiki status hemodinamik pasien kritis yang secara spesifik berpengaruh pada tekanan darah, saturasi oksigen, dan frekuensi nadi. Latar Belakang: Pasien kritis yang berada di ICU membutuhkan aktifitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan status hemodinamik dan morbiditas pasien. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk melakukan aktifitas fisik adalah mobilisasi progresif Level I. Mobilisasi progresif level 1 berpengaruh dalam meningkatkan pengembangan diafragma, meningkatkan kontraksi otot jantung, serta meningkatkan aliran udara yang akan memberikan pengaruh pada status hemodinamik pasien. Metode: Rancangan karya ilmiah akhir ners ini menggunakan desain studi kasus (case study). Subjek yang digunakan adalah 2 pasien kritis dengan penurunan kesadaran dengan nilai RASS -5. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan melihat perubahan tekanan darah, saturasi oksigen serta frekuensi nadi sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Hasil: Pada kedua pasien didapatkan adanya peningkatan pada tekanan darah, saturasi oksigen, dan frekuensi nadi setelah diberikan mobilisasi progresif level I. Kesimpulan: Penerapan mobilisasi progresif level 1 pada pasien kritis dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan untuk memperbaiki status hemodinamik pasien kritis yang secara spesifik berpengaruh pada tekanan darah, saturasi oksigen, dan frekuensi nadi.