Latar Belakang: Pasien kritis yang berada di ICU membutuhkan aktifitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan status hemodinamik dan morbiditas pasien. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk melakukan aktifitas fisik adalah mobilisasi progresif Level I. Mobilisasi progresif level 1 berpengaruh dalam meningkatkan pengembangan diafragma, meningkatkan kontraksi otot jantung, serta meningkatkan aliran udara yang akan memberikan pengaruh pada status hemodinamik pasien. Metode: Rancangan karya ilmiah akhir ners ini menggunakan desain studi kasus (case study). Subjek yang digunakan adalah 2 pasien kritis dengan penurunan kesadaran dengan nilai RASS -5. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan melihat perubahan tekanan darah, saturasi oksigen serta frekuensi nadi sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Hasil: Pada kedua pasien didapatkan adanya peningkatan pada tekanan darah, saturasi oksigen, dan frekuensi nadi setelah diberikan mobilisasi progresif level I. Kesimpulan: Penerapan mobilisasi progresif level 1 pada pasien kritis dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan untuk memperbaiki status hemodinamik pasien kritis yang secara spesifik berpengaruh pada tekanan darah, saturasi oksigen, dan frekuensi nadi. Latar Belakang: Pasien kritis yang berada di ICU membutuhkan aktifitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan status hemodinamik dan morbiditas pasien. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk melakukan aktifitas fisik adalah mobilisasi progresif Level I. Mobilisasi progresif level 1 berpengaruh dalam meningkatkan pengembangan diafragma, meningkatkan kontraksi otot jantung, serta meningkatkan aliran udara yang akan memberikan pengaruh pada status hemodinamik pasien. Metode: Rancangan karya ilmiah akhir ners ini menggunakan desain studi kasus (case study). Subjek yang digunakan adalah 2 pasien kritis dengan penurunan kesadaran dengan nilai RASS -5. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan melihat perubahan tekanan darah, saturasi oksigen serta frekuensi nadi sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Hasil: Pada kedua pasien didapatkan adanya peningkatan pada tekanan darah, saturasi oksigen, dan frekuensi nadi setelah diberikan mobilisasi progresif level I. Kesimpulan: Penerapan mobilisasi progresif level 1 pada pasien kritis dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan untuk memperbaiki status hemodinamik pasien kritis yang secara spesifik berpengaruh pada tekanan darah, saturasi oksigen, dan frekuensi nadi.