One of the keys to success in strengthening the village economy is capitalizing on local resources. Banyuanyar Village has the highest cow’s milk production in Boyolali Regency, which presents an opportunity to improve the community’s economy by converting cow’s milk into various processed products. The extension and training activities on dairy product diversification technology (milk tofu and milk sticks) for the "Omah Cowboy" business group aimed to equip partners with knowledge and skills in dairy product diversification, enabling them to innovate with milk-based products. This activity used an extension method to educate partners about processed dairy products (milk tofu and milk sticks) and their production processes, as well as hands-on training to build the technical skills of partner group members in applying the technology. Additionally, a questionnaire was used to assess the success of the extension and training activities. The results of the pre- and post-extension assessments were analyzed statistically using a paired t-test, while participant interest was evaluated using descriptive statistics. The results showed a significant increase in the partners’ knowledge levels after the extension. Participants also responded positively to the training, showing high levels of interest and increased understanding. In conclusion, the extension and training provided on the production of milk tofu and milk sticks successfully improved the knowledge and skills of partner members in implementing dairy product diversification technology. Pemanfaatan potensi lokal menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memperkuat ekonomi masyarakat desa. Desa Banyuanyar merupakan desa yang memiliki produksi susu sapi terbesar di Kabupaten Boyolali dapat membuka peluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan susu sapi menjadi aneka olahan produk. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan penerapan teknologi diversifikasi produk olahan susu (tahu dan stik susu) di mitra kelompok usaha “Omah Cowboy” bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian kepada mitra tentang teknologi diversifikasi produk olahan susu sehingga dapat memberikan inovasi produk olahan susu. Kegiatan ini mengunakan metode penyuluhan sebagai sarana untuk mengedukasi mitra untuk memahami tentang produk olahan susu (tahu dan stik susu) dan proses pembuatannya serta pelatihan untuk melatih ketrampilan anggota kelompok mitra agar dapat menerapkan teknologi pembuatan tahu dan stik susu. Selain itu, terdapat pengukuran keberhasilan kegiatan penyuluhan dan pelatihan menggunakan kuesioner. Hasil pengukuran pra dan pasca penyuluhan dianalisis statistik dengan uji paired t-test, sedangkan respon peserta pasca pelatihan dinalisis dengan statistik deskriptif. Hasil kegiatan menunjukan tingkat pengetahuan mitra meningkat secara signifikan setelah diberikan penyuluhan. Begitu juga dengan respon positif yang diberikan peserta pasca pelatihan berupa minat dan pengetahuan yang tinggi. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu penyuluhan dan pelatihan pembuatan produk tahu dan stik susu yang diberikan dapat memperkaya informasi dan ketrampilan anggota mitra dalam menerapkan teknologi diversifikasi produk olahan susu.