Pohon adalah salah satu elemen penting pada lanskap kampus karena memiliki banyak fungsi, misalnya sebagai peneduh, penyerapan karbon, dan suplai oksigen. Sehingga, perawatan pohon menjadi hal yang harus dilakukan untuk mendukung keberlangsungan hidup dan fungsi pohon. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kerusakan pohon pada lanskap kampus UKSW Diponegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dimana pohon yang dijadikan sampel adalah pohon yang memiliki diameter minimal 20 cm. Teknik analisis data yang digunakan adalah Forest Health Monitoring (FHM). Teknik ini berfokus pada bagian fisik pohon, dimana indikator adalah bagian kerusakan, tipe kerusakan, dan jumlah keparahan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat 433 sampel pohon yang memenuhi kriteria minimal diameter 20 cm. Jenis pohon yang mendominasi lanskap kampus UKSW antara lain pohon Kiara  Payung (Filicium decipiens) dengan jumlah 55, Glodokan tiang (Polyalthia longifolia) dengan jumlah 35 dan Angsana (Pterocarpus indicus) dengan jumlah 57 pada kampus UKSW Diponegoro. Dari hasil analisis FHM ditemukan bahwa pohon yang mengalami rusak ringan sebesar 19 pohon, rusak sedang 410 pohon dan rusak berat 4 pohon. Kemudian, jenis kerusakan yang mendominasi pada seluruh pohon adalah patahnya cabang atau kematian, rusaknya daun serta perubahan warna daun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar pohon di UKSW masuk dalam kategori rusak sedang dan kerusakan yang dialami oleh pohon tersebut meliputi patahnya cabang atau kematian, kerusakan pada daun, serta perubahan warna daun.