p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Valtech
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KESELAMATAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI UD. TOHU SRIJAYA KOTA BATU MENGGUNAKAN METODE 5S Fahren Reza Saputra; Fourry Handoko; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v4i2.3840

Abstract

Keselamatan kerja merupakan sebuah hal yang tidak dapat ditolerir, terlebih pada perusahaan yang berpotensi memiliki bahaya yang sangat tinggi seperti kebakaran, ledakan, dan lain sebagainya. UD. Tohu Srijaya adalah salah satu industri kreatif kerajinan kayu yang berlokasi di Kota Batu, Dalam pelaksanaan kegiatan produksi banyak menggunakan tenaga kerja manusia, dan setiap kegiatan produksi dipengaruhi oleh area kerja. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan produksi dapat mempengaruhi keselamatan pekerja pada perusahaan. Dalam penelitian ini membutuhkan data-data seperti data kecelakaan kerja, jumlah hari yang hilang, jumlah jam kerja karyawan, jumlah karyawan pada bagian produksi UD. Tohu Srijaya. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur Incidence Rate, frekuensi rate , severity rate, serta mengukur produktivitas kerja untuk mengetahui keadaan bagian produksi UD. Tohu Srijaya sebelum menerapkan metode 5S dan pengaruhnya terhadap produktivitas perusahaan. Sehingga dapat memberikan usulan perbaikan dengan metode 5S untuk meningkatkan keselamatan kerja di bagian produksi UD. Tohu Srijaya. Dari hasil penelitian didapatkan usulan perbaikan berdasarkan metode 5S sebagai berikut : (1) Seiri (Pemilahan), memisahkan / memilah barang-barang yang sudah tidak dipakai dengan barang-barang yang masih di pakai agar memudahkan ketika di perlukan; (2) Seiton (Penataan), membuat area khusus untuk menata barang yang masih digunakan dengan yang sudah tidak digunakan agar tidak memakan banyak tempat di lantai produksi; (3) Seiso (Pembersihan), semua pekerja membersihkan area produksi dan harus adanya jadwal kebersihan untuk setiap pekerja yang bekerja di perusahaan; (4) Seiketsu (Pemantapan), operator wajib mendapatkan pengawasan pada saat bekerja agar para karyawan bekerja dengan tertib dan disiplin; (5) Shitsuke (Pembiasaan), perusahaan seharusnya menetapkan jadwal periodik untuk melakukan audit 5S paling tidak seminggu sekali. Para karyawan harus membiasakan bekerja dengan disiplin ilmu yang benar dan penuh tanggung jawab. Setelah dilakukan implementasi 5S pada bagian produksi UD. Tohu Srijaya terjadi penurunan tingkat kecelakaan kerja dan peningkatan produktivitas.
ANALISIS POTENSI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT INDONESIA POWER GRATI POMU Putu Arya Pratamaartha Pinatih; Salmia L.A.; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v4i2.3858

Abstract

PT Indonesia Power Grati POMU (Power Generation O&M Services Unit) merupakan unit bagian dari PT Indonesia Power Head Office yang bergerak di pembangkitan dan jasa pembangkitan. Dalam proses produksi usaha pembangkitan tenaga listrik, PLTGU memiliki tiga sistem utama, yaitu GTG (Gas Turbine Generator), HRSG (Heat Recovery Steam Generator), dan STG (Steam Turbine Generator). Dengan produksi yang sangat berkaitan dengan bahan bakar yang mudah terbakar, suhu tinggi, dan kebisingan sehingga sangat berpotensi menyebabkan bahaya – bahaya, maka dari itu perlu untuk melakukan analisis potensi bahaya dan pengendalian risiko dengan menggunakan Hazard identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC). Setelah dilakukan penelitian, didapatkan 6 jenis risiko pada sistem GTG, 4 jenis risiko pada sistem HRSG, dan 9 jenis risiko pada sistem STG. Kemudian menentukan pengendalian risiko untuk meminimalisir maupun mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi usulan perbaikan sistem K3 di perusahaan.