Umi Rojiati
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Lampung, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Harmoni dalam Keberagaman: Pengalaman Hidup Umat Baha'i di Tengah Masyarakat Umi Rojiati
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 3: Mei 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah kerukunan umat beragama di negara yang plural seperti Indonesia merupakan persoalan yang cukup kompleks, karena kehidupan sosial keagamaan terkait dengan beberapa aspek. Adanya pemahaman keagamaan yang beragam dimasyarakat, menjadi salah satu hal yang harus disoroti dalam masalah kerukunan ini. Maka, pemahaman keagamaan yang inklusif yang tidak melupakan moral dan etik, merupakan salah satu aspek yang terpenting yang harus terus dikembangkan dalam membina kerukunan antarumat beragama. Karena tanpa moral dan etik, kehidupan akan menjadi kering. Etika dipahami sebagai bentuk penghormatan kepada nilai-nilai luhur seperti berserah diri, ketabahan, kesederhanaan, persamaan, dan saling menghargai satu sama lain. Jadi etika tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan dan kesadaran tentang baik dan buruk. Tetapi, etika juga menyangkut analisis konseptual mengenai hubungan yang dinamis antar umat beragama sabagai subyek yang aktif dengan pikiran, perbuatan, dan tujuan keberagamaan masing-masing. Ajaran Baha’i dalam hal ini memiliki indikasi yang bersesuaian dengan pemkiran tersebut, hal ini karena agama Baha’i mengajarkan kepercayaan bahwa hanya ada satu Tuhan Yang Maha Agung, yakni Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengirim para rasul dan nabi untuk membimbing manusia. Disamping itu agama Baha’i mengajarkan bahwa semua agama sama tujuannya karena berasal dari Tuhan yang sama. Agama Baha’i pun mengajarkan bahwa semua manusia adalah sama dihadapan Tuhan, dan mereka harus diperlakukan dengan baik, harus saling menghargai dan menghormati. Agama Baha’i memiliki ritual agama diantaranya adalah sembahyang, puasa, do’a bersama dan membaca tulisan suci, dan yang terakhir agama Baha’i mempunyai sistem administrasi yang diatur oleh lembaga-lembaga Baha’i itu sendiri. Sistem administrasi ini bertujuan untuk membawa ketertiban dan kedamaian diantara berbagai bangsa di dunia.