Yulita Maulani
Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Indonusa Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN HASIL PEWARNAAN HEMATOXYLIN - EOSIN PREPARAT LIMFONODI PADA PROSES CLEARING MENGGUNAKAN XYLOL DAN MINYAK ZAITUN Tri Wibowo; Yulita Maulani
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.562

Abstract

Pewarnaan jaringan sangat diperlukan untuk mewarnai komponen-komponen jaringan yang transparan setelah melalui proses pematangan jaringan.Pewarnaan rutin yang umumnya digunakan untuk histopatologi merupakan pewarnaan Hematoxylin Eosin (H&E). Salah satu organ yang dapat digunakan untuk pembuatan sediaan jaringan didalam laboratorium Patologi Anatomi merupakan kelenjar limfonode colli (Kelenjar getah bening pada leher) untuk sediaan jaringan biasa disebut preparate limfonodi. xylol mempunyai kekurangan antara lain bersifat toksik, berbahaya untuk tubuh manusia serta menimbulkan pengerutan jaringan apabila terlalu lama direndam. Sehingga dibutuhkan bahan alternatif pengganti xylol yang lebih aman seperti minyak zaitun) minyak yang mempunyai sifat non polar dapat menghilangkan sisa parafin yang ada pada jaringan. Penelitian ini memakai metode penelitian eksperimental. Metode eksperimen diartikan sebagai metode dengan wujud yang sistematis dengan tujuan untuk mencari pengaruh variabel satu dengan variabel yang lain dengan memberikan perlakuan khusus serta pengendalian yang ketat dalam suatu kondisi.Pada kelompok xylol didapat hasil yang baik, yaitu inti berwarna biru, hiperkromatos. Sitoplasma berwarna merah muda, eosinofilik sebagian bergranular. Xylol mempunyai tingkat kelarutan yang tinggi terhadap agen dehidran dan juga materi paraffin sehingga xylol yang diberikan jaringan tersebut memberikan hasil yang baik ketika sediaan dilakukan pewarnaan. Pada kelompok minyak zaitun didapatkan kualitas preparat jaringan yang menunjukkan gambaran mikroskopis yang baik dengan warna inti terlihat jelas biru, sitoplasma ,merah muda pucat. Berdasarkan hasil serta ulasan yang sudah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan hasil pewarnaan Hematoxylin-eosin pada preparat lomfonodi colli dengan proses clearing memakai minyak minyak zaitun (olea europeae) serta xilol.
PROFIL SITOLOGI EFUSI PLEURA MALIGNA DI RSUD DR SOEDONO MADIUN PERIODE TAHUN 2021-2023 Budi Setiawan; Yulita Maulani
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.637

Abstract

Pleural effusion is a common symptom resulting from various diseases, and malignant pleural effusion occurs when cancer cells are present in the fluid. Determining the cause can be challenging due to the wide range of potential primary tumors. Cytological analysis is essential for diagnosing pleural effusion. This study aimed to identify the cytological profile of malignant pleural effusion at Dr. Soedono General Hospital, Madiun, from 2021 to 2023. It used a retrospective descriptive design, analyzing medical records of patients diagnosed with malignant pleural effusion during this period. Data was sourced from the hospital's Laboratory Information Systems program, and descriptive frequency analysis was applied. The results showed that out of 158 patients diagnosed with pleural effusion, 147 (93.04%) had non-neoplastic effusion, and 11 (6.96%) had neoplastic effusion. Among the neoplastic cases, 8 (5.06%) were confirmed as malignant pleural effusion, with adenocarcinoma being the most common cause, identified in 5 patients (62.50%).
PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS SPUTUM BTA TERHADAP METODE PCR (GENEXPERT) PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU Helio Reinaldo da Silva; Yulita Maulani
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i3.656

Abstract

Menurut WHO, tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Sebagian besar penyakit ini menyerang diwilayah berkembang. Tuberculosis merupakan penyakit yang dapat menular yang diakibatkan dari bakteri Mycobacterium Tuberkulosis,bakteri ini lebih banyak menyerang paru-paru (Tuberkulosis paru),serta bisa menyerang bagian tubuh lainnya (Tuberkulosis ekstraparu), Tujuan penelitian ialah memperoleh perbandingan hasil pemeriksaan mikroskopis sputum BTA terhadap metode pcr ( genexpert ) pada pasien tuberculosis dengan metode Random sampling/ acak sederhana yang menjelaskan tentang perbandingan antara variabel hasil pemeriksaan BTA metode mikroskopis dan Genexpert pada penderita TB paru yang menggunakan pendekatan cross sectional yaitu Dimana data diambil dari rekam medis sesuai dengan variabel yang diteliti Dari hasil pengamatan pada sputum suspek tuberkulosis paru yang telah periksa dan didapatkan hasil pada jenis kelamin Pria dan Wanita tidak seimbang yaitu pria 48 orang ( 64,0% ) dan Wanita 27 orang atau 36,0% ,positif terbanyak 21 orang atau 28,0% dan ditemukan hasil Negatif sebanyak 54 orang (72,0%), pemeriksaan GeneXpert/TCM ditemukan MTB Detected sebanyak 29 orang (38,7%) dan tidak di temukan (MTB Not Detected) sebanyak  46 orang (61,3%).