Sepsis adalah kondisi yang mengancam jiwa dan menjadi beban penyakit global , sepsis adalah suatu disfungsi organ parah yang disebabkan oleh respon tubuh yang tidak teratur terhadap infeksi dengan penekanan baru pada kekebalan tubuh. Staphylococcus aureus merupakan patogen utama manusia yang mampu beradaptasi dengan beragam inang dan kondisi lingkungan dan menyebabkan banyak infeksinsalah satunya penyebab utama rumah sakit dan infeksi yan didapat dari komunitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui sensitivitas antibiotik, antibiotik yang efektif dan tingkat resistensi Staphylococcus aureus terhadap berbagai antibiotik. Metode kuantitatif deskriptif non observasional dengan metode random sampling, subjek yang digunakan 50 pasien, laki-laki 54%, wanita 46%, usia pada penelitian ini 1-17 tahun 82%, 18-30 tahun 2% dan 31-40 tahun 16%, Pasien sepsis yang positif Staphylococcus aureus sebesar 100%, uji sensitivitas antibiotik Cefoxitin resisten 24% sensitif 76, Clindamicin resisten 51% sensitif 95%, Erytromicin resisten 17% sensitif 84, Cloxacilin resisten 19% sensitif 81%, Cefalexin resisten 25% sensitif 75% , Cotrimoxazole resiten 35% sensitif 65%, Tetracycline resisten 27% sensitif 73%, Vancomicin resisten 0% sensitif 100%, dan Penicilin resisten 100% sensitif 0%. Kesimpulan penelitian ini bakteri patogen yang banyak terinfeksi pasien sepsis adalah Staphylococus aureus, sepsis banyak menyerang anak-anak faktor penyebabnya yaitu respon sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali terhadap infeksi, dan juga faktor lingkungan yang kurang bersih bisa menjadi salah satu penyebab sepsis. Hasil uji sensitivitas antibiotik Staphylococus aureus memiliki tingkat sensitivitas antibiotik yang sangat tinggi dikarenakan penggunaan antibiotik yang tepat dan sesuai dengan profil sensitivitas dari bakteri dan antibiotik yang dipilih berdasarkan uji sensitivitas dari laboratorium.