Marcy V. Anggraini
Prodi Oseanografi, Universitas Hang Tuah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Perubahan Temperatur dan Nutrisi Terhadap Kelimpahan Fitoplankton Marcy V. Anggraini; Ima Nurmalia Permatasari; Engki A Kisnarti
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 6 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v6i1.87

Abstract

Fitoplankton secara ekologis mempunyai fungsi penting sebagai produsen primer yang sering dijadikan sebagai indikator kesuburan suatu perairan dan secara global merupakan salah satu organisme yang menyumbang hampir 50 % fotosintesis di seluruh dunia.  Selain penting dalam ekosistem global, keberadaan fitoplankton bergantung pada ketersedian nutrien yang cukup. Perubahan temperatur seperti pemanasan iklim global dan curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan aliran masuk dan keluar, kenaikan muka air, dan mengubah lapisan campuran yang berdampak pada ketersediaan cahaya dan nutrisi sehingga berdampak pada gugus fungsi dan kelimpahan fitoplankton. Berdasarkan review beberapa penelitian, diperoleh bukti bahwa temperatur dan ketersediaan nutrisi memiliki pera signifikan dalam menentukan kelimpahan fitoplankton diberbagai ekosistem. Sebagai contoh, penelitian di Samudra Atlantik menunjukkan bahwa peningkatan nutrisi berkontribusi signifikan pada biomassa fitoplankton, sementara analisis di Danau Babagoya, Ethiopia, dan Sungai Kanal Utara, China memperlihatkan pentingnya pendekatan indeks ekologis seperti Shannon-Weaver dan Functional Group untuk mengidentifikasi dampak lingkungan. Metode ini menunjukkan efektifitas dalam menganalisis dampak perubahan lingkungan pada komunitas fitoplankton. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pendekatan Phytoplankton Functional Group (PFG) sebagai indikator dampak lingkungan dan perubahan antropogenik. Pengembangan metode standar berbasis analisis indeks ini diperlukan untuk mendukung pengelolaan ekosistem akuatik secara berkelanjutan.