Abstract: Semarang Old Town Museum is one of the revitalization programs of Semarang Old City, which in its development plan realizes the 11th sustainable development goal of "Sustainable Cities and Settlements" which in this goal applies an inclusive design concept. The application of inclusive design to museum as public spaces is very important to pay attention to as the adoption of the needs of various categories of users. The purpose of the study was to evaluate the application of exclusive design at the Semarang Old City Museum to find out whether the applied design met the standards and rules of user needs. The research method used is descriptive qualitative, with an etic knowledge approach as a design parameter and emic knowledge obtained from the results of the questionnaire to visitors. The results showed that the Semarang Old City Museum has implemented an inclusive design based on parameters, but some are not in accordance with the parameter standards, namely the width of the inner room corridor. Inclusive application of digital and immersive technology systems provides flexible design for visitors so that it supports as a sustainable designKeyword: Museums, Inclusive Design, SustainableAbstrak: Museum Kota Lama Semarang merupakan salah satu program revitalisasi Kota Lama Semarang, yang dalam rencana pengembangannya mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan ke 11 “Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan†yang di dalam tujuan ini menerapkan sebuah konsep desain inklusif. Penerapan desain inklusif pada museum sebagai ruang publik sangat penting untuk diperhatikan sebagai adopsi kebutuhan dari berbagai kategori penggunanya. Tujuan penelitian yaitu mengevaluasi penerapan desain inklusif pada Museum Kota Lama Semarang untuk mengetahui apakah desain yang diterapkan telah memenuhi standar dan kaidah kebutuhan penggunanya. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan pendekatan etic knowledge sebagai parameter desain dan emic knowledge yang didapat dari hasil kuesioner terhadap pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan Museum Kota Lama Semarang telah menerapkan desain inklusif berdasarkan parameter, namun adapula yang tidak sesuai dengan standar parameter yaitu pada lebar koridor ruang dalam. Penerapan inklusif pada sistem teknologi digital dan imersif memberikan desain yang fleksibel bagi pengunjung sehingga mendukung sebagai desain yang berkelanjutan.Kata Kunci: Museum, Desain Inklusif, Berkelanjutan