Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN TEKNOLOGI MACHINE LEARNING DALAM PERENCANAAN DAN REHABILITASI RUMAH LAYAK HUNI: PERSPEKTIF ARSITEKTUR Rosyadi, Rosyd; wibowo, Ari wibowo; Susanto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2025
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v9i1.4059

Abstract

Abstract: This study discusses the application of machine learning, specifically the XGBoost model, in the selection and rehabilitation of uninhabitable houses (RTLH) from an architectural perspective. The RTLH rehabilitation program aims to improve housing quality for low-income communities, yet the main challenge is determining which houses require rehabilitation in an objective and efficient manner. By utilizing machine learning algorithms, this research analyzes architectural and socio-economic factors such as structural conditions, spatial layout, building materials, number of occupants, and economic well-being. This model enables a more accurate selection of aid recipients, reduces subjectivity, and enhances program effectiveness. From an architectural perspective, this study emphasizes the importance of ergonomic house design, natural ventilation, energy efficiency, and the use of sustainable materials. The results show that the XGBoost model provides accurate predictions for housing rehabilitation, supports data-driven decision-making, and can be integrated with GIS technology for mapping uninhabitable houses. This technological integration supports the development of adaptive architecture tailored to the needs of residents and environmental conditions. Keyword: Architecture, RTLH, Housing Planning, Machine learning, XGBoost Abstrak: Penelitian ini membahas penerapan machine learning, khususnya model XGBoost, dalam seleksi dan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) dengan pendekatan arsitektural. Program rehabilitasi RTLH bertujuan meningkatkan kualitas hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, namun tantangan utama adalah menentukan rumah yang paling membutuhkan rehabilitasi secara objektif dan efisien. Dengan memanfaatkan algoritma machine learning, penelitian ini menganalisis faktor arsitektural dan sosial-ekonomi, seperti kondisi struktural, tata letak ruang, material bangunan, jumlah penghuni, serta kesejahteraan ekonomi. Model ini memungkinkan seleksi penerima bantuan secara lebih akurat, mengurangi subjektivitas, dan meningkatkan efektivitas program. Dari aspek arsitektur, penelitian ini menekankan pentingnya desain rumah ergonomis, ventilasi alami, efisiensi energi, dan penggunaan material yang berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model XGBoost memberikan prediksi akurat dalam rehabilitasi rumah, mendukung pengambilan keputusan berbasis data, serta dapat dikombinasikan dengan teknologi GIS untuk pemetaan rumah tidak layak huni. Integrasi teknologi ini mendukung pengembangan arsitektur yang adaptif terhadap kebutuhan penghuni dan kondisi lingkungan. Kata Kunci: Arsitektur, RTLH, Perencanaan Rumah, Machine learning, XGBoost.
Analisis Self Confidence dengan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Matematika pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Ngawi Zahra Nabila Bilqis, Zahra Nabila Bilqis; Wibowo, Ari Wibowo
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v16i2.97860

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal yang mengedepankan Higher Order Thinking Skills (HOTS), dengan mempertimbangkan tingkat self-confidence mereka. Kemampuan komunikasi matematis merupakan indikator penting dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan matematika. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan subjek terdiri dari tiga siswa kelas VIII di SMPN 3 Ngawi yang dipilih berdasarkan tingkat self-confidence mereka: tinggi, sedang, dan rendah. Data dikumpulkan melalui angket, tes tertulis, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan self-confidence tinggi berhasil memenuhi semua indikator komunikasi matematis. Mereka mampu memahami soal, merefleksikannya ke dalam model matematika, serta menafsirkan dan menyimpulkan hasil dengan bahasa mereka sendiri. Sebaliknya, siswa dengan tingkat self-confidence sedang dapat memenuhi sebagian besar indikator, tetapi masih belum melakukannya secara sistematis dan sering merasa ragu saat menyampaikan ide. Di sisi lain, siswa yang memiliki self-confidence rendah hanya mampu menafsirkan hasil tanpa dapat mengonstruksi model atau solusi secara tepat. Temuan ini menegaskan peran penting self-confidence siswa dalam mencapai kemampuan komunikasi matematis, khususnya dalam menyelesaikan soal HOTS.