Abstrak: Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh dampak negatif penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak kesuburan tanah dan mencemari lingkungan. Pentingnya pengetahuan tersebut juga harus didapatkan pada kalangan peserta didik. Pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan sampah organik dan pembuatan pupuk organik sejak dini, peserta didik akan lebih sadar akan isu-isu lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan kepada peserta didik di Yayasan Perintis Pendidik Nusa yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik tentang pupuk organik. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan ceramah tentang pupuk hingga pembuatan organik, serta praktik pendampingan pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga yang dikumpulkan oleh peserta didik. Peserta yang terlibat adalah semua peserta didik di Yayasan Perintis Pendidik Nusa dengan jumlah 15 peserta didik. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan wawancara dan observasi setelah kegiatan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta didik memahami tentang pupuk dan teknik pembuatan pupuk organik, hal tersebut dibuktikan peningkatan persentase pemahaman dan keterampilan dari 40% menjadi 80% setelah kegiatan. Kegiatan ini diharapkan sebagai langkah awal peserta didik mampu berkontribusi terhadap lingkungan dengan mengurangi sampah organik serta menjaga keberlanjutan lingkungan.Abstract: This activity is motivated by the negative impact of using chemical fertilizers that can damage soil fertility and pollute the environment. The importance of such knowledge must also be obtained among students. Understanding the importance of organic waste management and making organic fertilizer from an early age, students will be more aware of environmental issues. Community service activities were carried out for students at the Perintis Pendidik Nusa Foundation which aimed to increase students' knowledge and skills about organic fertilizer. The method of implementing the activity was carried out with lectures on fertilizers to organic production, as well as the practice of assisting in making organic fertilizers from household waste collected by students. The participants involved were all students at Yayasan Perintis Pendidik Nusa with a total of 15 students. Monitoring and evaluation were conducted by interview and observation after the activity. The results of this activity show that students understand about fertilizers and organic fertilizer making techniques, this is evidenced by an increase in the percentage of understanding and skills from 40% to 80% after the activity. This activity is expected to be the first step for students to be able to contribute to the environment by reducing organic waste and maintaining environmental sustainability.