Suparman Suparman
Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi, IPB University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Komunikasi Digital Mochi Lampion dalam Membangun Identitas Ikonik Oleh-oleh Sukabumi Rendi Arfiansyah; Suparman Suparman; Mulyono Mulyono
Edutik : Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 5 No. 3 (2025): EduTIK : Juni 2025
Publisher : Jurusan PTIK Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/edutik.v5i3.11786

Abstract

ABSTRAK  Penelitian ini mengkaji strategi komunikasi pemasaran Mochi Lampion dalam membangun identitas sebagai oleh-oleh khas Kota Sukabumi di era digital. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis SWOT, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan manajemen Mochi Lampion, perwakilan Diskumindag Sukabumi, dan konsumen. Hasil menunjukkan bahwa Mochi Lampion telah memanfaatkan media digital, terutama Instagram dan marketplace, untuk memperkuat brand awareness dan menjangkau pasar yang lebih luas. Kekuatan utama terletak pada reputasi merek yang kuat, kualitas produk konsisten, dan konten visual yang menarik. Namun, terdapat kelemahan dalam konsistensi update konten dan pemanfaatan platform digital lainnya. Peluang ekspansi ke platform baru dan pengembangan storytelling diidentifikasi, sementara ancaman meliputi persaingan digital yang ketat dan perubahan tren konsumen. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan konsistensi konten, diversifikasi platform digital, dan penguatan narasi merek untuk mempertahankan posisi Mochi Lampion sebagai ikon kuliner Sukabumi di era digital.  ABSTRACT  This research examines Mochi Lampion's marketing communication strategy in building its identity as a typical souvenir of Sukabumi City in the digital era. Using descriptive qualitative method with SWOT analysis, this research involved in-depth interviews with Mochi Lampion management, Sukabumi Diskumindag representatives, and consumers. Results show that Mochi Lampion has utilized digital media, especially Instagram and marketplaces, to strengthen brand awareness and reach a wider market. The main strengths lie in strong brand reputation, consistent product quality, and attractive visual content. However, there are weaknesses in the consistency of content updates and utilization of other digital platforms. Opportunities for expansion to new platforms and storytelling development were identified, while threats include intense digital competition and changing consumer trends. This research recommends improving content consistency, diversifying digital platforms, and strengthening brand narratives to maintain Mochi Lampion's position as a Sukabumi culinary icon in the digital era.
Algoritma Cerdas Tiktok: Mengubah Cara Generasi Z Mengonsumsi Informasi Salwa Reulina Ramallah Ginting; Suparman Suparman; Mulyono Mulyono
Edutik : Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 5 No. 3 (2025): EduTIK : Juni 2025
Publisher : Jurusan PTIK Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/edutik.v5i3.11840

Abstract

ABSTRAK  Perkembangan pesat era digital telah menjadikan Generasi Z sangat terhubung dengan media sosial, khususnya platform berbasis video pendek seperti TikTok. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh algoritma TikTok terhadap tingkat kepuasan pengguna Generasi Z dalam mencari informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui kuesioner daring kepada 383 responden Generasi Z yang aktif menggunakan TikTok. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara algoritma TikTok dan kepuasan pengguna, dengan koefisien korelasi sebesar 0,714 dan nilai R-squared sebesar 50,9%. Ini menunjukkan bahwa algoritma TikTok mampu menjelaskan sebagian besar variasi dalam tingkat kepuasan pengguna dalam mencari informasi. Algoritma TikTok berperan dalam merekomendasikan konten secara personal berdasarkan preferensi dan perilaku pengguna, yang berkontribusi terhadap pengalaman informasi yang lebih relevan, cepat, dan efisien. Temuan ini mendukung teori Uses and Gratifications (UGT) dan memperkuat pemahaman bahwa media sosial, melalui sistem algoritmik, bukan hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai mesin pencari alternatif dalam ekosistem komunikasi digital. Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi pengembangan algoritma rekomendasi yang lebih berpusat pada pengguna, khususnya dalam konteks konsumsi konten edukatif yang informatif dan kredibel. ABSTRACT  The rapid development of the digital era has made Generation Z highly connected to social media, particularly short video-based platforms like TikTok. This study aims to analyze the influence of TikTok’s algorithm on the satisfaction level of Generation Z users in seeking information. A quantitative approach was employed using an online questionnaire distributed to 383 respondents from Generation Z who actively use TikTok. The sampling technique used was purposive sampling. The results of the regression analysis indicate a significant and positive influence between TikTok’s algorithm and user satisfaction, with a correlation coefficient of 0.714 and an R-squared value of 50.9%. This shows that TikTok’s algorithm can explain a substantial portion of the variation in user satisfaction when searching for information. The algorithm plays a role in recommending content personally tailored to user preferences and behavior, contributing to a more relevant, fast, and efficient information experience. These findings support the Uses and Gratifications Theory (UGT) and reinforce the understanding that social media, through algorithmic systems, functions not only as a source of entertainment but also as an alternative search engine within the digital communication ecosystem. This study provides practical implications for developing more user-centered recommendation algorithms, especially in the context of consuming educational content that is informative and credible.
Kekuatan Persuasi Digital: Mengungkap Pengaruh Tiktok Live terhadap Minat Beli Secondhand Fashion di Kalangan Mahasiswa Adinda Maulida Nurhasanah; Suparman Suparman
Edutik : Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 5 No. 3 (2025): EduTIK : Juni 2025
Publisher : Jurusan PTIK Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/edutik.v5i3.11841

Abstract

ABSTRAK  Perkembangan teknologi digital telah mengubah strategi komunikasi pemasaran, dengan TikTok menjadi platform yang signifikan melalui fitur siaran langsung. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh strategi komunikasi persuasif dalam TikTok live terhadap minat beli produk secondhand fashion di kalangan mahasiswa. Menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 385 responden mahasiswa aktif pengguna TikTok. Analisis data meliputi uji validitas, reliabilitas, dan regresi linier sederhana menggunakan SPSS versi 29. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi persuasif berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, dengan koefisien korelasi 0,789 dan koefisien determinasi 62,2%. Setiap peningkatan satu satuan strategi komunikasi persuasif meningkatkan minat beli sebesar 1,109 poin. Temuan ini menegaskan efektivitas komunikasi persuasif melalui TikTok live dalam membentuk persepsi dan mendorong minat beli produk secondhand fashion. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pemasar digital dalam mengoptimalkan strategi komunikasi persuasif untuk meningkatkan penjualan produk secondhand fashion melalui platform TikTok. ABSTRACT  The development of digital technology has transformed marketing communication strategies, with TikTok becoming a significant platform through its live streaming feature. This study aims to analyze the influence of persuasive communication strategies in TikTok live on the purchase intention of secondhand fashion products among university students. Using a quantitative approach, data was collected through questionnaires distributed to 385 active student respondents who are TikTok users. Data analysis included validity, reliability, and simple linear regression tests using SPSS version 29. The results show that persuasive communication strategies have a positive and significant effect on purchase intention, with a correlation coefficient of 0.789 and a determination coefficient of 62.2%. Each unit increase in persuasive communication strategy increases purchase intention by 1.109 points. These findings confirm the effectiveness of persuasive communication through TikTok live in shaping perceptions and driving purchase intention for secondhand fashion products. This research provides valuable insights for digital marketers in optimizing persuasive communication strategies to increase sales of secondhand fashion products through the TikTok platform.