Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik arang kulit kacang tanah dan arang kulit kacang tanah teraktivasi H3PO4 serta untuk mengetahui kemampuan arang aktif untuk adsorpsi ion logam Cu(II) pada kondisi optimum yang kemudian diaplikasikan dalam pembuatan bata beton. Arang kulit kacang tanah teraktivasi dibuat dengan proses karbonisasi dan aktivasi menggunakan larutan H3PO4 10%. Arang kulit kacang tanah tanpa aktivasi memiliki kadar air sebesar 2,99%, kadar abu sebesar 14,23%, daya serap terhadap iod sebesar 1628,90 mg/g, dan luas permukaan sebesar 27,247 m2/g, sedangkan arang kulit kacang tanah teraktivasi memiliki kadar air sebesar 0,4 %, kadar abu sebesar 1,59 %, daya serap terhadap iod sebesar 1998,33 mg/g, dan luas permukaan sebesar 3,918 m2/g. Optimasi pH diperoleh pada pH 3 dengan daya serap ion logam Cu(II) sebesar 45,6553 mg/g, optimasi waktu kontak diperoleh pada waktu 75 menit dengan kemampuan daya serap sebesar 8,5448 mg/g, dan optimasi konsentrasi diperoleh pada konsentrasi 90 ppm dengan kemampuan daya serap sebesar 17,6857 mg/g. Kualitas bata beton yang dihasilkan dengan penambahan limbah arang kulit kacang tanah teraktivasi setelah digunakan sebagai adsorben ion logam Cu(II) memiliki kuat tekan yaitu sebesar 23,8824 MPa, dibandingkan kuat tekan bata beton biasa sebesar 22,6834 MPa dan bata beton dengan penambahan arang aktif sebesar 18,1523 MPa. Uji leaching pada bata beton mengandung ion logam Cu(II) memiliki kualitas yang baik karena hanya melepaskan 8,685 x 10-9 ppm ion logam Cu(II) kembali.