Kualitas tidur pegawai dipengaruhi oleh berbagai hal, beberapa diantaranya adalah status gizi, riwayat penyakit, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok. Banyak pegawai mengalami gangguan tidur, berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas bahkan meningkatkan risiko kecelakaan kerja hingga lebih dari 50%. Mengetahui hubungan antara status gizi dan faktor lainnya terhadap kualitas tidur pegawai di SMA Yappenda Tanjung Priok. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di SMA Yappenda Tanjung Priok pada bulan Juli 2024. Jumlah sampel 54 pegawai diambil dengan metode random sampling. Variabel yang diteliti meliputi kualitas tidur, status gizi, riwayat penyakit kronis, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok. Status gizi didapatkan dengan pengukuran antropometri, riwayat penyakit kronis dan kebiasaan merokok menggunakan kuesioner, kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner Physical Activity Level (PAL) 1x24 jam. Analisis data dilakukan dengan metode Chi-Square dan diolah menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian yaitu dari 54 responden pegawai di SMA Yappenda Tanjung Priok, 43 (79,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Mayoritas pegawai memiliki status gizi normal (46,3%), dan sebanyak 88,9% tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Aktivitas fisik sedang dimiliki oleh 55,6% pegawai, dan 74,1% memiliki kebiasaan merokok. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara kualitas tidur dengan status gizi (p-value = 0.404), riwayat penyakit penyakit kronis (p-value = 0.056), aktivitas fisik (p-value = 0.438), dan kebiasaan merokok (p-value = 0.909). Tidak terdapat hubungan antara status gizi, riwayat penyakit, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok dengan kualitas tidur pegawai di SMA Yappenda Tanjung Priok