Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KERJASAMA BERSAMA MENUJU RUMAH KEBERADAAN KEAHLIAN DI DESA OTI DALAM TINJAUAN PENDIDIKAN ISLAM Nurdjannah, Nurdjannah
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah kerjasama timbal balik terhadap keberadaan rumah ibadah di Desa Oti dalam kajian pendidikan Islam. Desa Oti dipilih sebagai subjek penelitian karena mudah dijangkau. Masalah penelitian ini dirumuskan ke dalam dua sub-masalah yaitu: (1) Bagaimana gambaran kerjasama mutul masyarakat terhadap keberadaan rumah ibadah? (2) Bagaimana implikasi dari gotong royong masyarakat terhadap keberadaan rumah ibadah dari tinjauan pendidikan Islam? Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui gambaran kerjasama mutul masyarakat terhadap keberadaan rumah ibadah. (2) Untuk mengetahui implikasi dari gotong royong masyarakat terhadap keberadaan rumah ibadah dari tinjauan pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pendidikan Islam, karena kedua sub-masalah penelitian ini membahas tentang tinjauan pendidikan Islam. Pendekatan pendidikan Islam sangat relevan dengan gotong royong terhadap keberadaan rumah ibadah. Selain itu, peneliti juga menggunakan pendekatan yuridis, peneliti membahas subjek penelitian dengan tinjauan Islam sebagai titik awal dalam konteks implikasi kerja sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kerja sama masyarakat adalah untuk kepentingan umum, wajib, kerja sama berfokus pada pembangunan rumah ibadah dan pembersihan masjid. Kerjasama ini dilakukan oleh pemerintah desa, pemuka agama dan masyarakat (2) implikasi dari gotong royong masyarakat terhadap keberadaan rumah ibadah dari tinjauan pendidikan Islam adalah pendirian rumah ibadah dari swadaya masyarakat, orang memiliki rasa tanggung jawab, rumah ibadah di lima dusun berdiri teguh dan mereka bersih. Kerja sama antara pemerintah desa, pemimpin agama dan masyarakat didirikan dan persatuan dan kekerabatan masyarakat dibangun
KERJASAMA BERSAMA MENUJU RUMAH KEBERADAAN KEAHLIAN DI DESA OTI DALAM TINJAUAN PENDIDIKAN ISLAM Nurdjannah, Nurdjannah; Kadir, Surni; Masdul, Muhammad Rizal
Jurnal Kolaboratif Sains Vol 1, No 1 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.93 KB) | DOI: 10.31934/jom.v1i1.429

Abstract

Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah kerjasama timbal balik terhadap keberadaan rumah ibadah di Desa Oti dalam kajian pendidikan Islam. Desa Oti dipilih sebagai subjek penelitian karena mudah dijangkau. Masalah penelitian ini dirumuskan ke dalam dua sub-masalah yaitu: (1) Bagaimana gambaran kerjasama mutul masyarakat terhadap keberadaan rumah ibadah? (2) Bagaimana implikasi dari gotong royong masyarakat terhadap keberadaan rumah ibadah dari tinjauan pendidikan Islam? Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui gambaran kerjasama mutul masyarakat terhadap keberadaan rumah ibadah. (2) Untuk mengetahui implikasi dari gotong royong masyarakat terhadap keberadaan rumah ibadah dari tinjauan pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pendidikan Islam, karena kedua sub-masalah penelitian ini membahas tentang tinjauan pendidikan Islam. Pendekatan pendidikan Islam sangat relevan dengan gotong royong terhadap keberadaan rumah ibadah. Selain itu, peneliti juga menggunakan pendekatan yuridis, peneliti membahas subjek penelitian dengan tinjauan Islam sebagai titik awal dalam konteks implikasi kerja sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kerja sama masyarakat adalah untuk kepentingan umum, wajib, kerja sama berfokus pada pembangunan rumah ibadah dan pembersihan masjid. Kerjasama ini dilakukan oleh pemerintah desa, pemuka agama dan masyarakat (2) implikasi dari gotong royong masyarakat terhadap keberadaan rumah ibadah dari tinjauan pendidikan Islam adalah pendirian rumah ibadah dari swadaya masyarakat, orang memiliki rasa tanggung jawab, rumah ibadah di lima dusun berdiri teguh dan mereka bersih. Kerja sama antara pemerintah desa, pemimpin agama dan masyarakat didirikan dan persatuan dan kekerabatan masyarakat dibangun.