Arfiandi
STIKes Darussalam Lhokseumawe

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penyuntikan Vaksin Tt (Tetanus Toksoid) Pada Saat Hamil Terhadap Kejadian Tetanus Neonatorum Annisah Dara Vonna; Linda Adriani; Arfiandi
Indonesia Vol 2 No 1 (2020): April
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kejadian infeksi tetanus neonatorum tahun 2014 mencapai 13% dari seluruh jumlah bayi lahir di dunia. Tetanus neonatorum di Indonesia menyebabkan 50% kematian perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuntikan vaksin TT (Tetanus Toksoid) pada saat hamil terhadap kejadian tetanus neonatorum di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai 28 November 2020 sampai dengan Agustus 2020. Populasi adalah semua ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Kecamatan Kuala pada bulan Juni 2020 berjumlah 237 orang. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah simple random sampling dengan rumus slovin berjumlah 132 orang. Pengolahan data dengan editing, coding, processing, cleaning, tabulating dan menggunakan uji chi square. Hasil analisa univariat diperoleh penyuntikan vaksin TT (Tetanus Toksoid) pada saat hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Kabupaten Bireuen sebagian besar pada kategori tidak ada dengan frekuensi 90 orang (68,2%) dan kejadian tetanus neonatorum di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Kabupaten Bireuen sebagian besar pada kategori tidak terjadi dengan frekuensi 74 orang (56,1%). Hasil analisis bivariat didapatkan nilai ρ (0,000) < α (0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh penyuntikan vaksin TT (Tetanus Toksoid) pada saat hamil terhadap kejadian tetanus neonatorum di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Kabupaten Bireuen. Diharapkan kepada responden dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai vaksin TT sebab pengetahuan dapat menentukan seseorang dalam kesertaan penyuntikan vaksin TT saat kehamilan.
Pengaruh Gangguan Konsep Diri Terhadap Sikap Pemasangan Gigi Palsu Pada Lansia Mardiana; Rohana; Arfiandi
Indonesia Vol 6 No 2 (2024): September
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut adalah 25,9 persen. Secara keseluruhan kemampuan untuk mendapatkan pelayanan medis khususnya dari tenaga kesehatan gigi sebesar 8,1 persen EMD (Exact Match Domain). Ditemukan EMD meningkat pada kelompok umur 45-54 tahun dari 10,6 dibanding umur 12 tahun yaitu 7,0. Kelompok usia 45 sampai 67 tahun mengalami kehilangan gigi sebanyak 25,3%. Hilangnya gigi kelompok lanjut usia (selanjutnya disebut lansia) tersebut belum direspon oleh masyarakat dengan penggunaan gigi tiruan. Dari 25,3% lansia yang kehilangan gigi baru 7.1% yang memakai gigi tiruan. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh gangguan konsep diri terhadap sikap lansia dengan pemasangan gigi palsu pada lansia di Praktek Subarni, Amd.KG Desa Matang Sagoe Kabupaten Bireuen. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Waktu penelitian di mulai dari tanggal 9 Maret 2022 sampai dengan September 2022. Populasi adalah seluruh lansia yang datang ke Praktek Subarni, AM.KG Desa Matang Sagoe Kabupaten Bireuen, sampel diambil secara accidental sampling sebanyak 30 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki konsep diri yang tidak terganggu di Praktek Subarni Amd. KG Desa Matang Sagoe Kabupaten Bireuen. Mayoritas responden memiliki sikap positif tentang pemasangan gigi palsu di Praktek Subarni Amd. KG Desa Matang Sagoe Kabupaten BireuenBerdasarkan hasil penelitian, menunjukkan Dari hasil uji crosstab dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) hasil perhitungan menunjukkan nilai p value (0,026) < α (0,005) berarti Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara konsep diri dengan pemasangan gigi palsu di Praktek Subarni Amd. KG Desa Matang Sagoe Kabupaten Bireuen.
Hubungan Lama Menjalani Terapi Hemodialisis Dengan Kepatuhan Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Rsu Cut Meutia Aceh Utara Rahma Tiarani; Linda Adriani; Arfiandi
Indonesia Vol 6 No 1 (2024): April
Publisher : STIKes Darussalam Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya dimana pada tahun 2018 mencapai 3,8% dibandingkan tahun 2013 yang hanya 2,0%. Hemodialisis adalah salah satu metode terapi dari penyakit ginjal kronis atau biasa disebut cuci darah. Kepatuhan asupan cairan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan pasien dengan hemodialisis kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama menjalani terapi hemodialisis dengan kepatuhan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik di RSU Cut Meutia Aceh Utara. Desain penelitian ini menggunakan analytic dengan metode cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 September sampai 21 September 2023. Populasi sebanyak 127 pasien, dengan menggunakan metode purposive sampling didapatkan jumlah sampel 96 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil uji validitas terhadap 15 responden, didapat nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,514). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas menjalani terapi hemodialisis selama <1 tahun sebanyak 50 responden (52,1%). Mayoritas tidak patuh dalam membatasi asupan cairan sebanyak 51 responden (53,1%). Hasil analisa uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan lama menjalani terapi hemodialisis dengan kepatuhan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik dengan p-value = 0,001 (α<0,05). Diharapkan bagi pasien untuk meningkatkan kesadarannya yaitu dengan mematuhi anjuran dari petugas kesehatan dengan cara memperhatikan asupan cairan, pengeluaran cairan, membatasi makanan berkuah, buah-buahan dengan kadar air tinggi sehingga dapat mempertahankan asupan cairan dalam tubuh agar tetap seimbang.