<![CDATA[Konsumsi rokok di Indonesia telah sampai pada situasi yang mengkhawatirkan. Diperkirakan dari 70 juta anak Indonesia, 37% atau sama dengan 25,9 juta anak Indonesia adalah perokok dan jumlah itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia.Perlu dilakukan upaya untuk menghentikan kebiasaan ini pada remaja yang sudah pernah merokok dan mencegah terjadinya kebiasaan merokok pada siswa yang belum pernah merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok di SMA Negeri 2 Lhokseumawe. Jenis penelitian ini bersifat quasi exsperiment dengan rancangan one grouppretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di SMA Negeri 2 Lhokseumawe, berjumlah 484 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah proportional stratified random sampling berjumlah 219 orang. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner saat pretest dan posttest. Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengolahan data dengan aplikasi SPSS versi 17 melewati tahap editing, coding, processing, dan cleaning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja sebelum diberi penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok sebagian besar berada pada kategori kurang yaitu 188 orang (85,8%). Pengetahuan remaja seseudah diberi pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok sebagian besar berada pada kategori baik yaitu 117 orang (53,4%). Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa p value 0,000 < 0,05 artinya terdapat efektivitas penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok di SMA Negeri 2 Lhokseumawe. Sebaiknya responden terus berupaya untuk melakukan pencegahan bahaya merokok dengan tidak mendekati teman yang merokok agar tidak membahayakan kesehatan.]]>
