Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Antibacterial Activity of Extract and Fraction From Shitake Mushroom (Lentinula edodes) Against Acne Bacteria Sukmawati, Ika Kurnia; Yuniarto, Ari; Alighita, Widhya; Zam-zam J, Ade
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 6, No 1 (2019 In Press)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.261 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v6i1.14732

Abstract

Acne is an inflammatory disease that occurs in the skin triggered by the bacteria acne treatment can be done by using natural materials that shiitake mushrooms (Lentinus edodes). This aims of this study were to determining the antibacterial activity of extracts and fractions shiitake mushrooms with broth microdilution method, determining the value of equality shiitake mushrooms with antibacterial comparison and determining the morphological changes of bacteria after exposure to the test sample with a Scanning Electron Microscope (SEM). Tests conducted antibacterial activity against Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis and Staphylococcus aureus at concentrations used is 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 8 ppm, 16 ppm, 32 ppm, 64 ppm, 128 ppm, 256 ppm, 512 ppm. Best MIC value obtained in fraction of ethyl acetate and n-hexane fraction of the bacterium Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis and Staphylococcus aureus at a concentration of 256 ppm. KBM value of the n-hexane fraction against Staphylococus aureus bacteria at concentrations of 512 ppm and ethyl acetate fraction against bacteria Staphylococus aureus and epidermidis at a concentration of 512 ppm. Value equality is obtained 1 mg of ethyl acetate fraction of shiitake mushrooms equivalent to 5.346 x 10-2 mg of tetracycline. SEM test results showed the presence of antibacterial activity which is indicated by a change in cell morphology, their lumps and their cell wall frown on Propionibacterium acnes were exposed to ethyl acetate fraction.Key words: Acne, Lentinus edodes, antibacterials, microdilution, SEM
AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL dan FRAKSI DAUN KEMANGI (Ocimum Sanctum L.) TERHADAP JAMUR Candida albicans, Microsporum gypseum, dan Aspergillus flavus Sukmawati, Ika Kurnia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 01 (2016): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.743 KB)

Abstract

Kemangi (Ocimum sanctum) telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti perut kembung atau masuk angin, demam, rematik, sariawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur dari ekstrak dan fraksi daun kemangi. Ekstrak yang didapat pada penelitian ini diperoleh melalui cara ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Fraksi didapatkan dengan menggunakan pelarut yaitu etil asetat, n-heksan dan air. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan menggunakan metode broth microdilution dengan menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi fungisidal minimum (KFM) terhadap jamur Candida albicans, Aspergillus flavus dan Microsporum gypseum pada konsentrasi 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1024 µg/mL. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak dan fraksi daun kemangi memiliki aktivitas antijamur dengan nilai KHM ekstrak terhadap jamur Microsporum gypseum yaitu 512 µg/mL, terhadap jamur Candida albicans dan Aspergillus flavus dengan nilai KHM 1024 µg/mL. Fraksi air yang diujikan pada jamur Microsporum gypseum dengan nilai KHM 512 µg/mL, pada fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat dengan nilai KHM 1024 µg/mL. Penelitian dilanjutkan dengan mengamati morfologi dengan pemindai mikroskop electron (SEM). Hasil penelitian menunjukan morfologi sel Microsporum gypseum dalam keadaan normal memiliki permukaan yang halus, sedangkan dengan adanya pemberian ekstrak etanol kemangi konsentrasi 4 x KHM menjadikan permukaan sel mengkerut.    
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Bacillus cereus Sukmawati, Ika Kurnia
Journal of Pharmacopolium Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.161 KB)

Abstract

Penyakit infeksi adalah penyakit yang di sebabkan oleh mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Penyakit infeksi menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia, maka perlu dilakukan peneletian untuk menemukan antibmikroba salah satunya adalah dari jamur tiram putih Ppleurotus ostreatus) tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri  dari ekstrak jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap bakteri pathogen Bacillus cereus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini diawali dengan proses ekstraksi menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian dilakukan pengujian antibakteri dengan menggunakan metode mikrodilusi untuk menentukan nilai Konsentrasi Hambat minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM). Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Bacillus cereus dengan nilai KHM 512 µg/mL, sedangkan terhadap Staphylococcus aureus memiliki nilai KHM 256 µg/mL.