Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN RANSUM DENGAN BEBERAPA LEVEL SERAT KASAR PADA PERIODE AWAL TERHADAP BOBOT ORGAN FISIOLOGIS AYAM BROILER PASCA PEMBERIAN RANSUM NORMAL Dianti, Devi
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum dengan beberapa level serat kasar pada periode awal terhadap bobot organ fisiologis ayam broiler pasca pemberian ransum normal.Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 ekor anak ayam broiler umur 1 hari atau Day Old Chick (DOC) dari strain Cobb. Ransum yang diberikan disusun sendiri dari: jagung, bungkil kedelei, tepung ikan, dedak, ampas sagu, minyak sawit dan top mix. Ransum disusun secara isokalori (3000 kkal/kg) dan isoprotein (19 %), kecuali ransum E dimana terjadi penurunan protein kasar akibat peningkatan pemberian serat kasar tinggi. Air minum diberikan secara ad libitum (tidak terbatas).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan pemberian serat kasar dalam ransum yang terdiri dari : A (6%SK), B (8%SK), C (10%SK), D (12%SK) dan E (14%SK). Masing-masing perlakuan mendapat 4 ulangan. Perbedaan antara perlakuan diuji dengan uji lanjut DMRT. Peubah yang diamati adalah bobot jantung, bobot hati, bobot ginjal, bobot pankreas, bobot tiroid ayam pada umur 3 minggu dan 8 minggu (mg/100 g bobot hidup).Hasil pengamatan menunjukkan penggunaan serat kasar sampai level 14% dalam ransum ayam broiler berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap bobot organ fisiologis. Hal ini terjadi karena pembesaran bobot organ fisiologis akibat meningkatnya kerja organ fisiologis dalam mencerna serat kasar.Kata Kunci : serat kasar, organ fisiologis, ayam broiler
PENGARUH PEMBERIAN RANSUM DENGAN BEBERAPA LEVEL SERAT KASAR PADA PERIODE AWAL TERHADAP BOBOT ORGAN FISIOLOGIS AYAM BROILER PASCA PEMBERIAN RANSUM NORMAL Dianti, Devi
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 1 No 2 (2012)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.78 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v1i2.42

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum dengan beberapa level serat kasar pada periode awal terhadap bobot organ fisiologis ayam broiler pasca pemberian ransum normal.Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 ekor anak ayam broiler umur 1 hari atau Day Old Chick (DOC) dari strain Cobb. Ransum yang diberikan disusun sendiri dari: jagung, bungkil kedelei, tepung ikan, dedak, ampas sagu, minyak sawit dan top mix. Ransum disusun secara isokalori (3000 kkal/kg) dan isoprotein (19 %), kecuali ransum E dimana terjadi penurunan protein kasar akibat peningkatan pemberian serat kasar tinggi. Air minum diberikan secara ad libitum (tidak terbatas).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan pemberian serat kasar dalam ransum yang terdiri dari : A (6%SK), B (8%SK), C (10%SK), D (12%SK) dan E (14%SK). Masing-masing perlakuan mendapat 4 ulangan. Perbedaan antara perlakuan diuji dengan uji lanjut DMRT. Peubah yang diamati adalah bobot jantung, bobot hati, bobot ginjal, bobot pankreas, bobot tiroid ayam pada umur 3 minggu dan 8 minggu (mg/100 g bobot hidup).Hasil pengamatan menunjukkan penggunaan serat kasar sampai level 14% dalam ransum ayam broiler berpengaruh sangat nyata (P&lt;0.01) terhadap bobot organ fisiologis. Hal ini terjadi karena pembesaran bobot organ fisiologis akibat meningkatnya kerja organ fisiologis dalam mencerna serat kasar.