Glukosamina merupakan senyawa penting untuk menjaga kesehatan sendi. Saat ini, hampir seluruh kebutuhan glukosamina di Indonesia masih bergantung pada impor. Pengembangan produksi glukosamina dengan variasi konsentrasi HCl menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi HCl terbaik dalam proses hidrolisis kitosan menggunakan metode ekstraksi ultrasonikasi untuk menghasilkan glukosamina hidroklorida (GlcN-HCl) berdasarkan rendemen, karakteristik fisikokimia, derajat kristalisasi, gugus fungsi, dan ukuran partikel. Ekstraksi dilakukan dengan variasi konsentrasi HCl sebesar 4, 6, dan 8%. Proses hidrolisis dilakukan dengan perlakuan ultrasonikasi selama 40 menit. Parameter yang dianalisis meliputi karakteristik fisikokimia, analisis X-Ray Diffraction (XRD), gugus fungsi melalui Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan ukuran partikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ekstraksi ultrasonik dengan variasi konsentrasi HCl menghasilkan GlcN-HCl dengan karakteristik fisikokimia yang baik. Rendemen yang diperoleh berkisar antara 78,95–86,20%. GlcN-HCl yang dihasilkan memiliki pH 3,59–3,64 serta struktur kristal spesifik pada sudut 2θ (9,87° dan 28,95°) berdasarkan analisis XRD. Spektrum FTIR menunjukkan serapan khas pada bilangan gelombang 1.613 cm⁻¹, yang mengindikasikan keberadaan gugus amina. Ukuran partikel GlcN-HCl berkisar antara 26–239 nm. Perlakuan ekstraksi glukosamina dengan HCl 4% menghasilkan rendemen tertinggi sehingga terpilih untuk formulasi sediaan liposom. Evaluasi stabilitas liposom yang mengandung GlcN-HCl selama 4 hari penyimpanan menunjukkan bahwa waktu penyimpanan berpengaruh terhadap kestabilan fisik liposom, yang ditandai dengan peningkatan kekeruhan.