Situmorang, Haryadi Putra
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan Kekuatan Dielektrik Minyak Goreng Bekas dengan Penambahan Butylated Hydroxtoluene dan Bentonit sebagai Alternatif Isolasi Peralatan Tegangan Tinggi Situmorang, Haryadi Putra; Dhofir, Moch.; Wijono, n/a
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak isolasi memainkan peran penting dalam sistem tenaga, khususnya sebagai media dielektrik dalam peralatan tegangan tinggi seperti transformator. Namun, penggunaan minyak mineral sebagai isolasi cair menurun karena keterbatasan sumber daya dan masalah lingkungan. Akibatnya, ada kebutuhan yang semakin meningkat untuk minyak isolasi alternatif yang ramah lingkungan dan mudah didapat. Minyak goreng bekas telah muncul sebagai kandidat potensial untuk isolasi cair; namun, sifat dielektriknya secara inheren tidak memadai untuk aplikasi langsung. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dielektrik minyak goreng bekas melalui proses pemanasan yang terkendali dan penambahan Butylated Hydroxytoluene (BHT) dan Bentonit, sehingga meningkatkan kelayakannya sebagai bahan isolasi alternatif untuk aplikasi tegangan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode yang melibatkan pemanasan minyak goreng bekas pada suhu 100°C selama 90 menit untuk mengurangi kadar airnya. Selain itu, BHT ditambahkan pada berbagai konsentrasi 0,5%, 1%, dan 3%. Bentonit juga ditambahkan pada konsentrasi 4%, 8%, dan 12% untuk menganalisis pengaruhnya terhadap tegangan tembus dan kadar air minyak. Uji tegangan tembus dilakukan menggunakan elektroda bola dengan celah antara 2,5 mm, sesuai dengan standar SPLN 49-1 Tahun 1982. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanasan minyak goreng bekas saja dapat menurunkan kadar air dari 29.410 ppm menjadi 7.800 ppm, sehingga tegangan tembus meningkat dari 8,777 kV menjadi 18,01 kV. Penambahan BHT 3% mampu meningkatkan tegangan tembus secara signifikan, yaitu mencapai 72,4 kV. Namun, penambahan Bentonit pada konsentrasi tinggi mengakibatkan peningkatan kadar air dan penurunan tegangan tembus dibandingkan dengan penambahan BHT 3% saja. Komposisi optimal diperoleh dengan pemanasan pada suhu 100°C selama 90 menit dan penambahan 3% BHT tanpa Bentonit, menghasilkan tegangan tembus sebesar 72,4 kV/2,5 mm. Sementara itu, pemanasan pada suhu 100°C selama 90 menit dengan penambahan 3% BHT dan Bentonit sebesar 4% dan 8% menghasilkan tegangan tembus masing-masing sebesar 55,520 kV/2,5 mm dan 48,653 kV/2,5 mm, yang keduanya memenuhi standar SPLN 49-1 Tahun 1982, yang mensyaratkan tegangan tembus minimum sebesar 30 kV/2,5 mm. Akan tetapi, tidak ada satu pun perlakuan yang memenuhi standar SPLN 49-1 Tahun 1982 untuk kadar air dalam minyak isolasi cair, yang mensyaratkan kadar air maksimum ≤30 ppm. Kata Kunci ̶ Minyak Isolasi, Minyak Goreng Bekas, Butylated Hydroxytoluene (BHT), Bentonit, Tegangan Tembus, Kadar Air