Remaja cenderung mencari identitas diri dan seringkali melakukan tindakan eksperimen yang berisiko. Hal inilah muncul permasalahan yang ada di Sentra Handayani Jakarta. Sentra Handayani Jakarta telah mengembangkan program pembinaan yang terstruktur dan holistik untuk mengatasi masalah ini dan membantu remaja mengembangkan potensi positif. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dampak program pembinaan sebelum dan sesudah dilakukan pembinaan di Sentra Handayani Jakarta terhadap perilaku kenakalan remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji statistik nonparametric dan analisis deskriptif. Uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Rank untuk menganalisis perubahan perilaku remaja sebelum dan sesudah dilakukan pembinaan. hasil uji Wilcoxon Signed Ranks terdapat perubahan perilaku sebelum dan sesudah dilakukan pembinaan. Positive Ranks dengan nilai N 19 artinya dalam 19 kasus, perilaku remaja sesudah dilakukan pembinaan lebih baik daripada sebelum pembinaan. Mean ranks adalah 10.00 dan sum of ranks adalah 19.00 serta pada penilaian Ties ini ada 1 kasus (N) tidak ada perubahan dalam perilaku remaja sebelum dan sesudah pembinaan. Dari 20 remaja, 19 remaja menunjukan peningkatan perilaku sesudah dilakukan pembinaan, sedangkan 1 remaja tidak menunjukan perubahan perilaku, dan tidak ada yang mengalami penurunan pada perubahan perilaku. Nilai Z berdasarkan uji statistik dari uji Wilcoxon Signed Ranks yaitu -3.832. nilai ini menunjukan seberapa jauh perbedaan antara sebelum dan sesudah pembinaan dari distribusi peringkat. Karena nilai p (Asymp. Sig. 2-tailed) < 0.05, menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program pembinaan di Sentra Handayani Jakarta efektif dalam mengurangi perilaku kenakalan remaja. Temuan ini menegaskan pentingnya program pembinaan yang komprehensif dan berkelanjutan untuk membantu remaja mengatasi perilaku negatif.