This Author published in this journals
All Journal Jurnal Zarah
Anggreini Putri, Mitha
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENENTUAN KADAR RESIDU PESTISIDA KLORPIRIFOS DAN PENGARUH PENCUCIAN PADA CABAI, BUNCIS DAN SAWI PUTIH SERTA NILAI RISIKO KESEHATAN PADA MANUSIA Zilfa; Yusuf, Yulizar; Anggreini Putri, Mitha; Heysha, Fheiza
Jurnal Zarah Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sayuran merupakan bahan pangan yang digemari masyarakat untuk dikonsumsi karena banyak mengandung nutrisi. Cabai (Capsicum annuum L.), buncis (Phaseolus vulgaris L), sawi putih (Brassica pekinensia L) termasuk  sayuran yang dapat diolah menjadi berbagai olahan sayuran yang lezat maupun dimakan sebagai lalapan. Untuk memperoleh tanaman sayuran yang subur diperlukan pestisida untuk membasmi hama yang dapat merusak sayuran. Salah satu pestisida yang banyak digunakan yaitu klorpirifos yang dapat meninggalkan residu sehingga menyebabkan risiko akut dan kronis pada kesehatan, oleh sebab itu perlu dilakukan analisis mengenai kadar residu pestisida klorpirifos pada sayuran. Kadar residu pestisida klorpirifos ditentukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 230 nm menggunakan pelarut diklorometana dan analisis kualitatif menggunakan HPLC dengan membandingkan waktu retensi larutan standar dan sampel sayuran. Pada penelitian ini dilakukan pencucian pada sayuran menggunakan diklorometana, akuades, air sumur dan air PDAM untuk melihat pengaruh pencucian terhadap kadar residu pestisida yang terkandung. Konsentrasi residu pestisida pada sayuran yang tidak dicuci yaitu cabai (2,6680±0,0214 mg/kg), buncis (2,4658±0,0193 mg/kg), dan sawi putih (2,7950±0,0379 mg/kg). Proses pencucian pada sayuran dilakukan tiga kali untuk masing-masing pelarut. Pencucian tiga kali menggunakan diklorometana dan akuades, didapatkan bahwa residu pestisida sudah tidak terdeteksi, sedangkan pencucian menggunakan air PDAM dan air sumur masih menyisakan residu pada sayuran tetapi kadarnya sangat kecil dibandingkan nilai Batas Maksimum Residu (BMR). Pada perhitungan nilai resiko kesehatan diperoleh nilai aHQ dan cHQ  <1  yang menunjukkan bahwa konsumsi batas yang dianjurkan dari sampel penelitian ini tidak menimbulkan risiko kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang.. Penelitian ini memberikan informasi bahwa perlu pencucian berulang kali untuk menghilangkan kadar residu pestisida pada sayuran sebelum dikonsumsi.