Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penguatan Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat pada Pesantren Al-Hilal Bandung melalui Pendekatan Social Marketing Kuswara, R. Nanang; Muzayanah, Agustriani; Muhasyim; Lubis, Yasser Muda
El Madani: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 3 No. 2 (2022): El-Madani: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53678/tytggh43

Abstract

Di tengah persoalan  pesantren di era milenial ini yang kerapa menuai citra yang kurang positif di tengah masyarakat, karena manajemen dan aktivitas penggalangan dana bagi pembangunan pesantren yang diambil melalui penyebaran santri atau pengurusnya ke jalan-jalan dan ke rumah-rumah. Namun, Ponpes Al-Hilal di Bandung menunjukkan keberhasilannya dengan penguatan program mandiri dan kewirausahaan para pengurusnya dalam memajukan pesantren. Kajian ini menggunakan pendekatan  social marketing melalui produk sosial dan praktik sosial, juga dakwah bil hal sebagai pilar program bagi kemaslahantan umat. Metode yang pakai adalah focus group discussion (FGD) pada para pimpinan, pengurus, dan santri Ponpes al-Hilal dilengkapi para partisipan dan donatur dari berbagai instansi. Hasil kajian melaporkan bahwa penguatan kelembagaan dan partisipasi masyarakat tercapai dengan menjalankan social marketing seperti mengelola produk sosial, Ponpes Al-Hilal dengan menerbitkan Al-Qur’an Jabal dan penerbitan media, sedangkan praktik sosial yaitu pembagian waqaf Al-Qur’an, Sumur Waqaf, pembagian beras keliling, qurban, LAZIZWAF, dan lainnya. Untuk media informasi Ponpes Al-Hilal melalui ceramah  kiai/ustaz, publikasi   media   massa dan media online di facebook, Whatsapp group, instagram dan website,  penulisan karya,   penyebaran   brosur,  kalender,  bulletin;   pemasangan   spanduk,   pelibatan  peran serta masyarakat,  alumni,  dan  siaran radio dan TV. Secara dakwah bil hal, Ponpes Al-Hilal memegang prinsip Islam merupakan agama yang memperhatikan hubungan personal seseorang terhadap masyarakat dan orang-orang yang hidup di sekitarnya.
Meme sebagai Media Dakwah: Analisis Konten Memeislam.id di Kalangan Milenial Muhasyim; Putra, Abdul Azhar
El Madani: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 5 No. 1 (2024): El-Madani: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53678/geh2m168

Abstract

Penelitian ini mengangkat masalah fenomena dakwah menggunakan meme di Instagram, yang berbeda dari dakwah tradisional seperti di masjid, majelis, dan halaqoh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konten Memeislam.id sebagai media dakwah di kalangan milenial serta penerapan metode dakwah dalam kontennya. Teori yang digunakan adalah teori komunikasi virtual Joseph Walther yang mengkaji pengembangan hubungan dalam format Computer Mediated Communication (CMC). Teori ini mencakup tiga perspektif: komunikasi impersonal, interpersonal, dan hyperpersonal. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode observasional online dan analisis teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Memeislam.id berkomunikasi dengan komunikan melalui tiga tahapan CMC: impersonal, interpersonal, dan hyperpersonal. Pada tahapan impersonal, emotikon dan meme digunakan untuk menggantikan bahasa nonverbal. Pada tahapan interpersonal, meme yang relevan dengan masyarakat digunakan untuk membuka diri dan mendapatkan respon berupa like, comment, follow, dan share. Pada tahapan hyperpersonal, variabel sender, receiver, channel, dan feedback digunakan secara efektif. Konten Memeislam.id juga menerapkan tiga metode dakwah dalam QS. An-Nahl 125: hikmah, mauidhah hasanah, dan mujadalah, menjadikan dakwah lebih mudah diterima dan dipahami oleh kalangan milenial. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami strategi dakwah digital dan mengusulkan arah baru bagi penelitian lanjutan tentang penggunaan media sosial sebagai platform dakwah yang efektif.