This study aims to explain the process of developing a vehicle or transformation of the folklore of the origin of Jamblang village, Cirebon district, West of Java into a short film as a digital literature learning medium. This study uses a research and development (RnD) method with the ADDIE model consisting of Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The results of the study indicate that the learning media developed in the form of a short film entitled Bidadari Bermata Sipit is effective for use in learning in digital literature courses and has received a positive response from students. The results of this study are expected to contribute to the development of digital-based learning media that are relevant to educational needs in the technological era. In addition, this short film product can be an initial step in revitalizing folklore through a modern approach, so that local cultural values remain sustainable and can be accepted by the younger generation.  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pengembangan alih wahana atau transformasi cerita rakyat asal-usul desa Jamblang kabupaten Cirebon, Jawa Barat ke dalam film pendek sebagai media pembelajaran sastra digital. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau research and development (RnD) dengan model ADDIE yang terdiri dari Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan berupa film pendek berjudul “Bidadari Bermata Sipit” efektif digunakan dalam pembelajaran pada mata kuliah sastra digital serta mendapat respon positif dari mahasiswa. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan media pembelajaran berbasis digital yang relevan dengan kebutuhan pendidikan di era teknologi. Selain itu, produk film pendek ini dapat menjadi langkah awal dalam revitalisasi cerita rakyat melalui pendekatan modern, sehingga nilai-nilai budaya lokal tetap lestari dan dapat diterima oleh generasi muda.