Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendidikan Agama Islam Sebagai Fondasi Pencegahan Krisis Identitas Remaja Di Era Globalisasi Shobichah; Italia, Ike; Cuayu, Sri; Tunisa, Saadah
Lentera: Multidisciplinary Studies Vol. 3 No. 3 (2025): Lentera: Multidisciplinary Studies
Publisher : Publikasiku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/lentera.v3i3.163

Abstract

Globalisasi membawa dampak besar terhadap konstruksi identitas remaja, memperbesar potensi terjadinya krisis identitas akibat benturan nilai lokal dan global. Pendidikan Agama Islam (PAI) diyakini berperan strategis dalam membentuk fondasi identitas keagamaan yang kuat guna menghadapi tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas PAI dalam mencegah krisis identitas remaja di era globalisasi, dengan mengkaji keterkaitan antara pemahaman nilai-nilai keislaman dan stabilitas identitas diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif-korelasional. Populasi penelitian adalah siswa SMA di wilayah perkotaan Indonesia, dengan teknik stratified random sampling yang menghasilkan 400 responden. Instrumen penelitian berupa angket skala Likert, sedangkan analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan antara efektivitas Pendidikan Agama Islam dan tingkat krisis identitas remaja (r = -0,62, p < 0,01). Temuan ini mempertegas bahwa semakin tinggi penghayatan terhadap nilai-nilai PAI, semakin rendah tingkat krisis identitas yang dialami. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kurikulum PAI berbasis kontekstual dan aplikatif untuk membentuk remaja yang beriman, kritis, dan adaptif di tengah arus globalisasi.
Pendidikan Agama Islam Sebagai Fondasi Pencegahan Krisis Identitas Remaja Di Era Globalisasi Shobichah; Italia, Ike; Cuayu, Sri; Tunisa, Saadah
Lentera: Multidisciplinary Studies Vol. 3 No. 3 (2025): Lentera: Multidisciplinary Studies
Publisher : Publikasiku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/lentera.v3i3.163

Abstract

Globalisasi membawa dampak besar terhadap konstruksi identitas remaja, memperbesar potensi terjadinya krisis identitas akibat benturan nilai lokal dan global. Pendidikan Agama Islam (PAI) diyakini berperan strategis dalam membentuk fondasi identitas keagamaan yang kuat guna menghadapi tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas PAI dalam mencegah krisis identitas remaja di era globalisasi, dengan mengkaji keterkaitan antara pemahaman nilai-nilai keislaman dan stabilitas identitas diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif-korelasional. Populasi penelitian adalah siswa SMA di wilayah perkotaan Indonesia, dengan teknik stratified random sampling yang menghasilkan 400 responden. Instrumen penelitian berupa angket skala Likert, sedangkan analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan antara efektivitas Pendidikan Agama Islam dan tingkat krisis identitas remaja (r = -0,62, p < 0,01). Temuan ini mempertegas bahwa semakin tinggi penghayatan terhadap nilai-nilai PAI, semakin rendah tingkat krisis identitas yang dialami. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kurikulum PAI berbasis kontekstual dan aplikatif untuk membentuk remaja yang beriman, kritis, dan adaptif di tengah arus globalisasi.
Penguatan Pendidikan Karakter melalui Metode Storytelling Digital: Inovasi Pengajaran Humaniora di Era Media Sosial Italia, Ike
Jendela Pendidikan : Jurnal Ilmiah Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 15 No 2 (2025): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v15i2.3145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran storytelling digital dalam memperkuat pendidikan karakter sebagai bagian dari inovasi pengajaran humaniora di era media sosial. Metode penelitian menggunakan pendekatan mixed-method sequential explanatory dengan melibatkan 400 siswa untuk tahap kuantitatif melalui kuesioner pendidikan karakter dan 30 partisipan (siswa dan guru) untuk tahap kualitatif melalui wawancara serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada nilai empati, tanggung jawab, dan kerjasama siswa setelah penerapan storytelling digital. Selain itu, metode ini juga mendorong kreativitas siswa, meningkatkan keterlibatan belajar, dan memberi ruang ekspresi moral melalui media digital yang akrab dengan generasi muda. Hambatan utama terletak pada keterbatasan fasilitas, kompetensi guru, akses internet, serta waktu pembelajaran. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa storytelling digital dapat menjadi strategi inovatif dalam pengajaran humaniora yang relevan dengan kebutuhan siswa di era media sosial, sekaligus mendukung pendidikan karakter berkelanjutan.