Akbar, Syarif Sutan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TERBENTUKNYA HOLDING SEKTORAL MIND ID TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI INDONESIA Akbar, Syarif Sutan; Syahrudin, Syahrudin; Nirmala, Azwa
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 1 (2025): JeLAST Edisi Februari 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i1.90717

Abstract

Pembentukan holding MIND ID bertujuan menciptakan sinergi dan efisiensi pengelolaan manajemen perusahaan tambang dibawah naungan pemerintah, namun berdasarkan penelitian yang ada menunjukkan hasil yang kontradiktif, sehingga mendorong dilakukannya kajian ini yang bermaksud untuk menganalisis dampak holding terhadap kinerja keuangan dengan mengidentifikasi rasio yang paling dominan mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini terbagi menjadi data sebelum holding (2012-2017) dan data sesudah holding (2018-2023). Variabel independen yang digunakan adalah rasio TATO, DAR, dan GPM, sementara variabel dependennya yaitu nilai perusahaan (Tobin"™s Q). Pengolahan statistik dilakukan melalui aplikasi SPSS dengan serangkaian pengujian yang mencakup uji kelayakan data dan uji hipotesis. Hasil pengujian pada PT. Aneka Tambang Tbk menunjukkan sebelum holding ketiga rasio tersebut tidak berpengaruh, kemudian sesudah holding terjadi perbaikan rasio GPM yang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengujian pada PT. Bukit Asam Tbk, memberikan hasil yang konsisten tidak ada rasio yang berpengaruh secara parsial baik sebelum maupun sesudah holding. Perbedaan hasil ini disebabkan oleh perbedaan komoditas/produk yang dimiliki oleh kedua perusahaan, dikarenakan PT. Aneka Tambang Tbk memiliki komoditas yang lebih beragam membuat perusahaan lebih mampu menjaga stabilitas usahanya dibandingkan PT. Bukit Asam Tbk yang hanya mengandalkan satu jenis komoditas saja yang penjualannya akan sangat bergantung kepada tren permintaan pasar.