Dampak kadar gula darah tnggi bersiko meningkatkan berbagai penyakit yang dapat menjadi masalah kesehatan yang serius bagi penderitanya, karena itu penting untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi dapat menggunakan ekstrak dari sumber tanaman yang telah terbukti untuk menurunkan kadar glukosa darah, salah satunya tanaman Moringa oleifera yang dikenal dengan nama kelor. Diabetes melitus tipe 2 adalah sekelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin atau resitensi insulin atau keduanya. Oleh karena itu penting untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian rebusan daun kelor terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi eskperimen dengan rancangan one group pretest postest design yaitu pendekatan yang menggunakan satu kelompok saja yang menjadi sasaran dalam penelitian. Sampel penelitian ini diambil dari populasi penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Limehe Timur sebanyak 15 orang. Hasl uji statistik wilcoxon diperoleh nilai p-value 0.001 (<α 0,05), artinya ada pengaruh pemberian rebusan daun kelor terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Limeher Timur. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian rebusan daun kelor terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Limeher Timur dengan p-value 0.001 (<α 0.05).