Ananda, Nur Kholida Septi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS GILINGAN KOTA SURAKARTA Ananda, Nur Kholida Septi; Setiyadi, Noor Alis
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43749

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 merupakan masalah kesehatan globa dengan prevalensi yang terus meningkat, termasuk di Kota Surakarta. Aktivitas fisik memiliki peran penting dalam pengelolaan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Gilingan Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectiona dengan uji Chi-Square. Populasi penelitian adalah 929 pasien Diabetes Melitus tipe 2, dengan sampe sebanyak 120 orang yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner aktivitas fisik yang telah diuji validitas dan reliabilitas dengan nilai skala aktivitas fisik ringan sebesar 0,771; skala aktivitas fisik sedang sebesar 0,835; dan skala aktivitas fisik berat sebesar 0,835, serta data rekam medis. Hasi penelitian menunjukkan bahwa meskipun secara deskriptif responden dengan tingkat aktivitas fisik sedang cenderung memiliki kadar glukosa darah yang lebih terkontrol, hasi uji statistik menunjukkan bahwa hubungan antara aktivitas fisik dan kadar glukosa darah tidak signifikan secara statistik (p=0,372). Ha tersebut mengindikasikan bahwa selain aktivitas fisik, terdapat faktor lain yang mungkin lebih berpengaruh terhadap kadar glukosa darah, seperti pola makan, penggunaan obat, dan faktor genetik. Oleh karena itu, edukasi dan intervensi berbasis komunitas tetap diperlukan untuk mendorong aktivitas fisik yang sesuai sebagai bagian dari upaya pengelolaan Diabetes Melitus tipe 2.