Diare merupakan gangguan klinis yang mengganggu sistem saluran pencernaan. Gejalanya dapat dilihat dari perubahan konsistensi feses menjadi lebih encer atau dapat juga setengah cair dan peningkatan dari frekuensi buang air besar yang melebihi batas wajar yaitu sekitar empat sampai lima kali dalam sehari atau dapat juga lebih. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memetakan tren global pemakaian pengobatan herbal untuk penanganan diare melalui analisis bibliometric serta mengidentifikasi pola utama, kolaborasi, dan distribusi geografis riset terkait pengobatan herbal untuk diare. Data dikumpulkan melalui pendekatan bibliometrik menggunakan VOSviewer, yang menganalisis publikasi ilmiah yang terindeks dalam database seperti Google Scholar. Analisis difokuskan pada identifikasi negara, organisasi, dan penulis utama yang terlibat dalam riset pengobatan herbal untuk diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara-negara Asia dan Afrika lebih dominan dalam menggunakan pengobatan herbal dibandingkan negara-negara Barat, yang dipengaruhi oleh faktor budaya dan tradisi. Penelitian ini juga menyoroti kolaborasi internasional yang kuat, terutama di Asia Tenggara, serta peran signifikan organisasi seperti WHO dalam mengadvokasi pengobatan herbal. Selain itu, riset ini menunjukkan kontribusi yang berkembang dari penulis-penulis dari berbagai bidang, seperti farmasi, kedokteran, dan biologi, yang memperkuat dasar ilmiah pengobatan herbal. Temuan ini menekankan pentingnya jaringan internasional dan peran organisasi dalam mempromosikan pengobatan herbal untuk diare, khususnya di negara-negara berkembang.