Dismenore primer adalah keluhan nyeri saat menstruasi yang umum dialami remaja putri meskipun tidak ditemukan kelainan pada organ reproduksi. Gangguan ini sering menghambat aktivitas harian dan berdampak pada penurunan kualitas hidup, terutama selama masa pubertas. Salah satu pendekatan non- farmakologis yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri haid adalah latihan yoga, yang bermanfaat dalam merilekskan otot, memperlancar aliran darah, serta mengurangi ketegangan emosional dan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yoga terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore primer pada remaja putri usia 12–14 tahun di MTs Miftahul Ulum, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan desain pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest, melibatkan 30 siswi yang mengalami dismenore primer yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Intervensi berupa senam yoga dilaksanakan dua kali seminggu selama empat minggu, dan skala nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi, lalu dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Sebelum intervensi, sebagian besar peserta mengalami nyeri tingkat sedang hingga berat. Setelah mengikuti latihan yoga, terjadi penurunan intensitas nyeri secara signifikan menjadi ringan bahkan hilang. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang berarti terdapat pengaruh signifikan dari latihan yoga terhadap penurunan nyeri dismenore primer. Dengan demikian, yoga terbukti efektif sebagai terapi non-farmakologi dalam mengurangi intensitas nyeri haid pada remaja putri dan layak diterapkan secara praktis serta aman.