Rendahnya kemampuan berpikir kritis di kalangan siswa, khususnya pada pendidikan kejuruan, menjadi tantangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Permasalahan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya pengelolaan kecerdasan emosional dan gaya belajar yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional dan gaya belajar terhadap kemampuan berpikir kritis pada peserta didik kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan di SMK Negeri 6 Malang. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survei. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dengan sampel sebanyak 95 siswa. Uji validitas menunjukkan bahwa seluruh item dalam instrumen penelitian valid, sementara uji reliabilitas menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha di atas standar 0.60 untuk semua variabel, yang menandakan bahwa instrumen penelitian reliabel. Hasil analisis R-Square menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional dan gaya belajar mampu menjelaskan 73.2% variasi dalam kemampuan berpikir kritis. Uji hipotesis dengan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa kedua variabel independen ini berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis, dengan nilai t-hitung untuk kecerdasan emosional sebesar 5.712 (p-value 0.001) dan gaya belajar sebesar 6.215 (p-value 0.000). Secara simultan, kedua variabel ini memiliki pengaruh signifikan dengan nilai t-hitung sebesar 5.274 (p-value 0.000). Implikasi dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguatan kecerdasan emosional dan penerapan gaya belajar yang sesuai dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, yang penting dalam konteks pendidikan kejuruan.