Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang membantu wisatawan memilih objek wisata terbaik di Kabupaten Lampung Selatan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Kabupaten ini memiliki beragam destinasi wisata alam, seperti pantai eksotis, pulau-pulau kecil, air terjun, dan pemandian air panas yang berpotensi dikembangkan. Namun, kurangnya informasi komprehensif terkait fasilitas, aksesibilitas, dan biaya sering menjadi kendala bagi wisatawan dalam menentukan destinasi sesuai preferensi mereka. Metode AHP digunakan untuk menganalisis sembilan kriteria utama, yaitu tiket masuk, fasilitas, aksesibilitas, kebersihan, keindahan alam, keamanan, aktivitas wisata, kenyamanan, dan waktu operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Grand Elty Krakatoa Resort (A1) memiliki nilai prioritas tertinggi sebesar 36,22%, diikuti oleh Krakatau Park (A2) dengan 22,32%, dan Pantai Marina (A3) sebesar 11,17%. Destinasi lain, seperti Pantai Pasir Putih, Slanik Waterpark, Menara Siger, dan Pemandian Air Panas Way Belerang, menempati posisi berikutnya dengan nilai prioritas yang bervariasi. Sistem ini terbukti efektif dalam memberikan rekomendasi destinasi wisata berdasarkan kriteria yang relevan, membantu wisatawan dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi. Selain itu, SPK berbasis AHP ini juga berkontribusi bagi pemerintah daerah dan pengelola wisata dalam meningkatkan kualitas layanan serta daya tarik destinasi wisata. Penelitian ini tidak hanya memperkuat penerapan AHP di sektor pariwisata, tetapi juga memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kepuasan wisatawan dan mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Lampung Selatan. Dengan adanya sistem ini, ilmu pengetahuan dalam bidang pengambilan keputusan semakin berkembang, sekaligus memberikan manfaat praktis bagi industri pariwisata dalam meningkatkan daya saing destinasi wisata dan menarik lebih banyak wisatawan.