Hasil studi PISA dan TIMSS menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam menyelesaikan masalah matematika masih rendah. Salah satu aspek yang mempengaruhi proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah adalah tipe kepribadian siswa yaitu ekstrovert dan introvert. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket tipe kepribadian, tes soal matematika, serta wawancara. Data dianalisis melalui tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa ekstrovert lebih cepat dalam mengambil keputusan, tetapi kurang sistematis dalam menyusun strategi penyelesaian. Sebaliknya, siswa introvert lebih teliti, metodis, dan cenderung mendalami dalam memahami serta menyelesaikan masalah matematika. Kedua subjek memenuhi tahapan proses berpikir menurut Mason, namun mereka menunjukkan perbedaan dalam pendekatan dan strategi yang digunakan saat menyelesaikan masalah. Penelitian ini menegaskan bahwa memahami tipe kepribadian siswa dapat membantu pendidik dalam mengembangkan metode pembelajaran yang lebih adaptif, efektif, dan sesuai dengan karakteristik siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.