Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana kinerja keuangan pemerintah daerah di kebupaten dan kota Provinsi Kalimantan Timur selama epedemi COVID-19 di pengaruhi oleh perimaan asli daerah (PAD), dana neraca fiscal (Dana Perimbangan) dan Belanja Daerah. Penelitian ini menekankan bagaimana belanja daerah berfungsi sebagai alar pengelolaan anggaran yang mempengaruhi stabilitas keuangan di saat krisis, kemendirian fiscal tercermin dalam PAD dan dana neraca fiscal merupakan semuber utama pendapatan daerah. Analisis regresi linier berganda adalah metode kuantitatif digunakan dalam penetilitian ini. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan catatan keuangan dari Badan Pusat Statistik, Kementerian Keuangan dan Direktoral Jenderal Neraca Fiskal data sekunder digunakan. Delapan kota dan kebupaten dari 2020-2024 membentuk sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Dana Saldo Fiskal berdampak negative terhadap kinerja keuangan, PAD dan belanja daerah memiliki dampak positif. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ketergantingan pada Dana Neraca Fiskal menghambat indepedensi fiscal, area dengan PAD yang tinggi dan pengeluaran yang dikelola dengan baik biasanya memiliki kinerja keuangan yang lebih baik. Untuk meningkatkan kinerja kaungan yang berkelanjutan, terutama dalam mengatasi dampak ekonomi pandemi, temuan studi ini sangat menekankan pada optimalisasi PAD dan menilai penggunaan Dana Neraca Fiskal.