Sofyan Abdullah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Adopsi Sistem Agroforestri Di Provinsi Gorontalo Adam, Verra; Sofyan Abdullah; Iswan Dunggio
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 6 (2025): Juni 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1259

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh faktor sosial-ekonomi terhadap adopsi sistem agroforestri di Provinsi Gorontalo. Agroforestri dipandang sebagai solusi berkelanjutan untuk mengatasi masalah lingkungan seperti banjir dan longsor melalui integrasi komponen pertanian, kehutanan, dan peternakan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi logistik, melibatkan 164 responden dari enam desa yang dipilih secara proporsional. Data dikumpulkan melalui survei, wawancara, observasi, dan dokumentasi, lalu dianalisis dengan statistik deskriptif, uji Chi-Square, dan regresi logistik biner. Hasil menunjukkan bahwa luas lahan (X5), penyuluhan (X8), dan keanggotaan kelompok tani hutan (KTH) (X7) menjadi faktor dominan yang memengaruhi adopsi. Petani dengan lahan ≥2 Ha memiliki peluang 201% lebih tinggi untuk mengadopsi agroforestri, sementara penyuluhan dan keanggotaan KTH meningkatkan peluang sebesar 2,75 kali dan 2,5 kali. Sebaliknya, usia (X1) dan pendidikan (X3) tidak berpengaruh signifikan, meskipun tren menunjukkan petani muda lebih terbuka pada inovasi. Analisis threshold (ambang batas skor 50 vs 60) mengungkap variasi adopsi antardesa, dengan Desa Tangga Barito memiliki tingkat adopsi tertinggi (87,5%) dan Bondawuna terendah (10,34%). Temuan ini selaras dengan literatur global yang menekankan pentingnya kapasitas teknis, jejaring sosial, dan kebijakan kontekstual. Rekomendasi strategis mencakup penyuluhan spesifik lokasi, model agroforestri yang ramah lahan sempit dan curam, serta insentif finansial bagi petani kecil. Penelitian juga menyarankan pendekatan berbasis data untuk merancang kebijakan adaptif, seperti penguatan kelompok tani dan konsolidasi lahan. Kontribusi teoretis melibatkan kerangka analisis threshold untuk memahami dinamika adopsi secara kontekstual, sedangkan implikasi praktis berfokus pada integrasi agroforestri dalam program pengentasan kemiskinan dan adaptasi iklim. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi dalam pengembangan kebijakan pertanian berkelanjutan di Indonesia, terutama di wilayah dengan tantangan biofisik dan struktural seperti Gorontalo. Dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan pemerintah daerah, NGO, dan kelompok petani, agroforestri dapat menjadi pilar utama dalam pengelolaan sumber daya alam yang harmonis antara ekologi, ekonomi, dan sosial.  
Respon Pertumbuhan dan Hasil Varietas Jagung Terhadap Pemberian Pupuk Organik Di Lahan Kering Masam Roslina Ridwan Karim; Sofyan Abdullah; Bachtiar Ismail
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 6 (2025): Juni 2025
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1263

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi respons pertumbuhan dan hasil jagung terhadap pemberian pupuk organik di lahan kering masam Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Tujuan spesifiknya adalah: (1) menentukan dosis pupuk organik optimal, (2) mengidentifikasi varietas jagung terbaik, dan (3) menemukan kombinasi optimal antara dosis pupuk dan varietas. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan faktorial dua faktor menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT), melibatkan tiga varietas jagung (Jakarin, NK 212, Pulut Uri 1) dan tiga dosis pupuk organik (O1=0 g/tanaman; O2=200 g/tanaman; O3=300 g/tanaman). Analisis data dilakukan melalui sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut DMRT (α=5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk organik O2 memberikan respons terbaik pada tinggi tanaman (201,51 cm), jumlah daun (10,07 helai), diameter batang (18,42 mm), panjang tongkol (17,89 cm), bobot 100 butir (38,13 g), dan produksi per hektar (13,68 ton/ha). Varietas NK 212 dan Jakarin unggul dalam parameter agronomi dibandingkan Pulut Uri 1, dengan NK 212 mencatatkan hasil tertinggi pada kombinasi dengan O2. Interaksi antara varietas dan dosis pupuk tidak selalu signifikan, tetapi pemilihan varietas tetap menjadi faktor kritis untuk adaptasi di lahan masam. Pupuk organik dosis O2 efektif meningkatkan pH tanah, mengurangi toksisitas Al³⁺, serta meningkatkan ketersediaan hara N, P, dan K. Rekomendasi utama adalah penggunaan varietas NK 212 bersama pupuk organik O2 sebagai strategi optimal untuk produktivitas jagung di lahan kering masam. Penelitian ini memberikan basis teknologi budidaya jagung ramah lingkungan yang dapat diterapkan di wilayah dengan kondisi serupa.