Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI PANTI WERDHA PUCANG GADING SEMARANG DAN WENING WARDOYO UNGARAN: HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI PANTI WERDHA PUCANG GADING SEMARANG DAN WENING WARDOYO UNGARAN Setiyowati, Fenny; Luthfa, Iskim; Abrori, Abrori
JURNAL KESEHATAN KARTIKA Vol. 20 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Kartika
Publisher : Faculty of Health Science and Technology, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkkes.v20i1.363

Abstract

Background: Elderly is the final stage of life. In this process, the elderly will experience a decline in various aspects of their body function. One of the factors experienced by the elderly is psychological problems in the form of feelings of loneliness. Feelings of loneliness in the elderly will certainly have an impact on the quality of life of the elderly. One of the benchmarks used to assess the welfare of the elderly is the quality of life. Therefore, a harmonious relationship with family, friends, and the environment is very important to improve the quality of life of the elderly positively. Objective: This study aims to determine the relationship between the level of loneliness and the quality of life in the elderly in nursing homes. Methods: . This study uses a cross-sectional methodology and is quantitative. Data were collected using the loneliness scale from UCLA Loneliness and quality of life was measured by the WHOQOL-OLD scale. With a sample size of 95 elderly people according to the inclusion criteria, namely elderly people aged 60 years and over, healthy elderly people living in nursing homes, elderly people who are still able to communicate. Simple random sampling, a random sampling technique, was used in this procedure. The Sommers'd test was used to obtain data statistically. Results: The level of loneliness in the elderly in the nursing home is on average moderate at 62 elderly (65.3%), the quality of life in the elderly in the nursing home is high at 73 elderly (76.8%). Based on the results of the bivariate analysis, it shows that the level of loneliness with quality of life is negatively and significantly correlated (p = 0.000 and r count = -0.373). Conclusion: This shows that the lower the level of loneliness in the elderly, the higher the quality of life of the elderly.
Hubungan Tingkat Kesepian dengan Kualitas Hidup pada Lansia Setiyowati, Fenny; Luthfa, Iskim; Abrori
Jurnal Keperawatan Medika Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v3i2.271

Abstract

Lansia merupakan tahap akhir dari kehidupan. Pada proses ini lansia akan mengalami penurunan berbagai aspek didalam fungsi tubuhnya. Salah satu faktor yang dialami lansia adalah masalah psikologis berupa perasaan kesepian. Perasaan kesepian pada lansia tentu akan berdampak pada kualitas hidup lansia. Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menilai kesejahteraan lansia adalah kualitas hidup. Oleh karena itu, hubungan yang harmonis dengan keluarga, teman, dan lingkungan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup lanjut usia yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kesepian dengan kualitas hidup pada lansia di panti werdha. Penelitian ini menggunakan metodologi cross-sectional dan bersifat kuantitatif. Data dikumpulkan menggunakan skala kesepian dari UCLA Loneliness dan kualitas hidup diukur dengan skala WHOQOL-OLD. Dengan jumlah sampel sampel 95 lansia sesuai kriteria inklusi yaitu lansia yang berusia 60 tahun keatas, lansia yang sehat yang tinggal di panti, lansia yang masih mampu berkomunikasi. Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling), suatu teknik pengambilan sampel acak, digunakan dalam prosedur ini. Uji Sommers'd digunakan untuk memperoleh data secara statistik. Tingkat kesepian pada lansia di panti rata-rata sedang sebanyak 62 lansia (65,3%), kualitas hidup pada lansia di panti tinggi sebanyak 73 lansia (76,8%). Berdasrkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tingkat kesepian dengan kualitas hidup berkorelasi negatif dan signifikan (p = 0,000 dan r hitung = -0,373). Hal tersebut menunjukkan semakin rendah tingkat kesepian lansia maka semakin tinggi kualitas hidup lansia.
Hubungan Tingkat Kesepian dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Panti Werdha Pucang Gading Semarang dan Wening Wardoyo Ungaran Setiyowati, Fenny; Luthfa, Iskim; Abrori
Health Research Journal of Indonesia Vol 3 No 5 (2025): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v3i5.629

Abstract

Pendahuluan: Lansia merupakan tahap akhir dari kehidupan. Pada proses ini lansia akan mengalami penurunan berbagai aspek didalam fungsi tubuhnya. Salah satu faktor yang dialami lansia adalah masalah psikologis berupa perasaan kesepian. Perasaan kesepian pada lansia tentu akan berdampak pada kualitas hidup lansia. Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menilai kesejahteraan lansia adalah kualitas hidup. Oleh karena itu, hubungan yang harmonis dengan keluarga, teman, dan lingkungan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup lanjut usia yang positif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kesepian dengan kualitas hidup pada lansia di panti werdha. Metode: Penelitian ini menggunakan metodologi cross-sectional dan bersifat kuantitatif. Data dikumpulkan menggunakan skala kesepian dari UCLA Loneliness dan kualitas hidup diukur dengan skala WHOQOL-OLD. Dengan jumlah sampel sampel 95 lansia sesuai kriteria inklusi yaitu lansia yang berusia 60 tahun keatas, lansia yang sehat yang tinggal di panti, lansia yang masih mampu berkomunikasi. Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling), suatu teknik pengambilan sampel acak, digunakan dalam prosedur ini. Uji Sommers'd digunakan untuk memperoleh data secara statistik. Hasil: Tingkat kesepian pada lansia di panti rata-rata sedang sebanyak 62 lansia (65,3%), kualitas hidup pada lansia di panti tinggi sebanyak 73 lansia (76,8%). Berdasrkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tingkat kesepian dengan kualitas hidup berkorelasi negatif dan signifikan (p = 0,000 dan r hitung = -0,373). Kesimpulan: Hal tersebut menunjukkan semakin rendah tingkat kesepian lansia maka semakin tinggi kualitas hidup lansia.