Muhamad Rulyawan Sihab
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TELAAH HUKUM MENUTUP AURAT DAN MENJAGA PANDANGAN DI ERA DIGITAL DALAM TAFSIR AYAT AL-AHKAM KARYA ASH-SHABUNI Muhamad Rulyawan Sihab; Rifki Maulana, Yoan
Jurnal Al-Wasith : Jurnal Studi Hukum Islam Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Al-Wasith: Jurnal Studi Hukum Islam
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/wst.v10i1.1496

Abstract

This study examines Shaykh Muhammad Ali Ash-Shabuni’s interpretation of QS. An-Nur verses 30–31 in Tafsir Ayat al-Ahkam and its relevance to the phenomenon of Muslim women on social media who tend to neglect the ethics of lowering the gaze and covering the aurat. This research employs a qualitative approach using library research and content analysis of the tafsir text and supporting literature. The findings reveal that Ash-Shabuni emphasizes the importance of lowering the gaze and covering the aurat as acts of worship, self-protection, and obedience to Allah. In the digital era, these values remain relevant to counter the trend of bodily exposure for online visibility. This study contributes to contemporary Islamic legal discourse by highlighting the importance of internalizing modesty, dress ethics, and spiritual awareness in online interactions, particularly for Muslim women.
Suap-Menyuap dalam Perspektif Islam dan Hadits: Implikasi Etis dan Hukum dalam Masyarakat Modern Muhamad Rulyawan Sihab; Monica Putri
FIQHUL HADITS : Jurnal Kajian Hadits dan Hukum Islam Vol 3 No 1 (2025): FIQHUL HADITS: Jurnal Kajian Hadits dan Hukum Islam
Publisher : Mahad Aly PP Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suap-menyuap (Risywah) merupakan fenomena yang semakin umum terjadi dalam masyarakat modern, baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia. Praktik ini tidak hanya melibatkan kalangan pejabat, tetapi juga masyarakat umum, sehingga membentuk budaya yang merugikan tatanan sosial dan sistem hukum. Dalam perspektif Islam, suap-menyuap dikategorikan sebagai dosa besar yang dilarang secara tegas dalam Al-Qur'an dan Hadis. Praktik ini juga bertentangan dengan prinsip keadilan dan transparansi yang menjadi dasar hukum dalam sistem pemerintahan modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pandangan Islam mengenai suap-menyuap berdasarkan dalil-dalil agama serta dampaknya terhadap etika dan hukum dalam masyarakat modern. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengungkap bagaimana praktik suap dapat merusak moral masyarakat, mengurangi kepercayaan terhadap institusi hukum, serta menciptakan ketidakadilan dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suap-menyuap memiliki dampak negatif yang signifikan, termasuk merosotnya kepercayaan publik terhadap pemerintah, ketimpangan sosial, lemahnya penegakan hukum, serta meningkatnya biaya hidup akibat ketidakadilan dalam sistem pelayanan publik. Selain itu, praktik ini juga menghambat pertumbuhan ekonomi dan merusak integritas institusi. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang lebih tegas dari pemerintah dan aparat penegak hukum dalam memberantas praktik suap, serta peningkatan kesadaran moral masyarakat untuk membangun sistem yang lebih adil dan transparan.